Rabu, 20 Maret 2013

Surat untuk erwin


Selamat malam Erwin.
Tiba-tiba aku ingin menulis surat untukmu. Semoga kamu membacanya. Kita bertemu baru sekali, ketika itu aku sedang jalan-jalan di museum mandiri, dan melihat keramaian di suatu ruangan. Ternyata itu adalah tempat belajar Sahabat Anak. Aku sangat interest dengan dunia pendidikan dan sosial. 

Aku melihat sekilas proses belajar disana, kemudian ingin bertemu langsung dengan pemimpinnya, namun seseorang menunjuk kamu karena saat itu kepala sekolahnya sedang sibuk mengajar, kemudian kita tukeran pin.
Walaupun kita tidak pernah bertemu kita selalu berkomunikasi lewat BBM. Suatu hari kamu pernah nanya sama aku, apa impianku?
“Ingin punya sekolah kataku, aku ingin anak Indonesia mendapat pendidikan yang terbaik.” Jika boleh cerita sebelumnya aku ingin sekali menjadi dokter dan punya rumah sakit sendiri. 

Namun seiring dengan berjalannya waktu, aku tidak mendalalmi ilmu kedokteran. Kini aku kuliah di pendidikan, dan ingin sekali rasanya mengabdikan diri didunia pendidikan.
Katamu, jika aku ingin punya sekolah aku harus mengajar dulu. Ya memang benar, dan semoga aku bisa mengajar kemudian melanjutkan S2 aku di luar negeri. Kenapa luar negeri? Aku hanya ingin tau pendidikan disana seperti  apa, sehingga aku bisa mengambilnya yang sesuai untuk diterapkan di indonesia dan jika yang tidak sesuai tentu saja tidak akan aku terapkan.

Erwin, kemudian tiba-tiba kamu BBM aku dan bilang,”Kamu harus punya sekolah.”

Aku langsung diam dan berfikir dan aku balas hanya dengan meminta doa sama kamu semoga impian itu terwujud. Setelah itu ada satu hal yang kamu pesan lagi untukku, harus hapal al-quran katamu. Ya itu menambah kekagetanku lagi.
Aku semakin sadar jika aku seorang muslim yang terkadang lupa sama kitab suciku sendiri, padahal isi didalamnya yang akan menyelamatkanku di dunia ini maupun diakhirat nanti.

Terima kasih Erwin, kamu percaya jika aku bisa meraih mimpi itu. Kamu juga bisa menjai guru, guru terbaik yang akan melahirkan para penerus bangsa yang bermental dan berintelek. Ya kita harus berjuang untuk itu kalau bukan anak muda seperti kita siapa lagi.

Saya percaya kamu orang hebat dan bisa melahirkan orang hebat lainnya. Mungkin suatu saat kita akan bertemu disuatu foum pendidikan yang besar. Dan kita akan menjadi orang yang bisa mengubah Indonesia ini dalam bidang pendidikan.

Selamat Erwin, karena secara tidak langsung kamu selangkah lebih maju dari pada aku, kamu sudah memberikan aksi nyata dengan menjadi volunteer di komunitas Sahabat Anak. Kamu menyisakan waktu seminggu sekali untuk berbagi ilmu dengan mereka yang kurang beruntung mengenyam pendidikan formal. Sedangkan aku masih sibuk dengan diriku sendiri. 

Semoga suatu hari akupun bisa menolong mereka.
Cukup sekian surat dari aku. Salam ya untuk temen-temen komunitas Sahabat Anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...