Apakah
pernah terpikir dibenak kalian menjadi seseorang yang bukan kalian saat ini.
Kemudian terlahir di belahan benua lainnya. Hidup dan berkembang dilingkungan
yang berbeda bukan dilingkungan yang saat ini kalian tinggali.
Pernah
tidak terpikir jika kita masuk Universitas lain yang kita idamkan selama ini.
Apakah kita akan menjadi kita yang sekarang. Mungkin kita sama menjadi aktivis, atau malah menjadi mahasiswa
kupu-kupu karena ngurusin kuliah aja bikin jenuh.
Jika
aku (bukan)menjadi aku apakah aku jadi seperti ini. Aku mengenal kalian (Dewi,
Imam< Dian) yang sebenarnya pertemuan kita tidak terncana di sebuah kota
yang bikin rindu. Kemudian saling berinteraksi, tetap saling berkomunikasi dan
saat ini berada jauh puluhan kilometer bahkan terpisahkan oleh lautan yang
terbentang.
Aku
selalu berandai “jika aku kuliah di fakultas dan universitas yang aku idamkan
itu, mungkin aku tidak menjadi aku yang sosial, tapi aku adalah anak sains yang
menghabiskan waktu di ruang laboratorium”.
Jika
aku bukan menjadi aku, mungkin sederhananya aku tidak akan mengenal Tan Malaka
dan pramoedya Ananta Toer. Jika aku bukan menjadi aku yang sekarang, apakah aku
akan menjadi lebih baik atau lebih buruk? Tapi bukankah tuhan telah menciptakan
sebaik-baiknya manusia? Aku yang sekarang adalah hasil usahaku yang terdahulu.
Aku hari esok tergantung apa yang aku jalani hari ini.
Dan
ternyata aku hanya ingin menjadi aku. Menjadi diri sendiri itu tanpa beban,
menjadi diri sendiri itu selalu bersyukur. Semoga aku tetap menjadi aku yang
berusaha sebaik-baiknya untuk melewati hari ini dan seterusnya.