“Semua ini pasti akan berlalu”
Ini adalah kalimat ajaib bagi saya
ketika saya sedang dalam keadaan yang cukup buruk. Ketika saya hampir putus asa
menghadapi semua tantangan dalam hidup, ketika saya harus menghadapi satu
kenyataan dimana apa yang saya hadapi hari ini sungguh jauh dari ekspektasi
saya sebelumnya.
Pekerjaan yang sedang saya jalani
tidak seperti apa yang saya bayangkan. Saya harus memulainya dari nol. Dan saya
tidak sebahagia sebelumnya. Tapi pekerjaan ini mengingatkan saya bahwa banyak
hal yang saya lewati dengan jalan yang berliku. Saya masih ingat ketika saya
hampir menyerah saat mengadaan kegiatan kampus. Bikin kegiatan kampus yang
terlihat sederhana itu tidak sesederhana yang dilihat. Di balik itu semua saya
menghadapi banyak tuntutan agar acara berjalan sempurna dan perang batin karena
melihat teman yang tidak seperti diharapkan.
Dalam kehidupan saya, tentu banyak
jalan berliku. Ketika saya harus menghadapi bertubi-tubi kegagalan, sampai
suatu ketika saya lupa bagaimana rasanya menangis. Seberat apapun masalah saya,
aneh rasanya saya tidak menangis. Saya masih ingat ketika itu terakhir saya
meangis ketika nenek saya meninggal. Setelah itu rasa sedih saya rasanya
hilang, padahal saya menemukan banyak kejadian yang membuat saya hampir
menyerah, entah kenapa saya tidak bisa menangis. Lalu kalimat ajaib itu keluar “semua
ini pasti akan berlalu” Saya akhirnya merasa cukup baik.
Rasanya saat ini saya sedang begitu
takut. Saya tidak berani mengahdapi sebuah kenyataan. Tuhan entah kenapa saya tidak
pernah setakut ini. Saya tidak pernah kehilangan harapan, tapi saat ini rasanya
ketakutan itu muncul dikepalaku, sungguh.
Apakah kalimat “semuanya akan berlalu” itu akan ampuh intuk saat ini.
Entahlah... Dan lagi Saya tidak bisa menangis.