When
you try your best. But you don’t succed
When
you get what you want but not want you need
When
you feel so tired but you can’t sleep
Stuck
in reverse
And
the tears come streaming down your face
When
you lose something you can”t replace
When
you love someone, but it goes to waste
Could
it be worse
By
Couldplay
Pernahkah mengalami seperti lirik lagu
diatas. Seolah-olah dunia akan berhenti berputar. Tidak ada lagi pikiran
jernih. Ingin rasanya hilang ingatan dan memulai hidup baru lagi. Ingin
terlahir kembali. Ingin kembali menjadi anak-anak karena menjadi dewasa adalah
menghadapi masalah yang rumit dan entah ujungnya seperti apa.
Namun inilah hidup. Jangan hidup jika
tidak ingin ada masalah. Saya selalu yakin tuhan selalu memberikan porsi
masalah sesuai dengan kemampuan. Ketika kita berkata masalah ini adalah
terberat dalam hidup kita, coba tanya pada mereka yang tidak sempurna. Mereka
yang tidak mampu melihat, sepanjang hidupnya berada dalam kegelapan. Mereka
yang tidak bisa berjalan sepanjang hidupnya menggunaan kursi roda atau tongkat.
Mereka yang tidak punya tangan, sepanjang hidupnya harus menggunakan kaki untuk
melakukan aktivitasnya.
Apakah itu masalah? Bagi kita tentu saja. Saat saya
mengalami kecelakaan misalnya saya mendapat masalah pada kaki saya sehingga
pergerakan saya terbatas. Saya hanya bisa berbaring ditempat tidur, saya bosan,
saya benci. Namun itu hanya sementara, tidak terbayangkan bagi mereka yang
tidak bisa berjalan bertahun-tahun.
Ketika nenek saya meninggal. Mama saya
sendiri karena tidak punya saudara. Jujur saja hingga saat ini mama saya masih
menangis, ya pasti sedh ditinggalkan seorang ibu. Tapi saya berpikir ulang
bagaimana mereka yang ditinggal keda orang tuanya sejak kecil?
Bukankah kenyataan yang diberikan Tuhan pada
mama saya lebih baik.
Saya sering bertanya pada Tuhan,
kenapa saya tidak bisa merasakan kasih sayang tulus dari ayah kandung saya.
Kenapa tuhan harus menciptakan saya dari ayah kandung saya yang entah dimana
sekarang? Ketika saya berbincang dengan teman-teman saya, mereka tidak punya
ayah sehebat ayah saya sekarang. Tuhan punya rencana, saya punya ayah terbaik.
saya tidak peduli lagi dia ayah biologis atau bukan. Yang pasti saya tak
kekurangan kasih sayang. Saya bisa sekolah sama seperti teman-teman yang lain.
Saya bisa makan, saya mendapat pendidikan yang layak. Ayah saya yang saat ini
begitu sayang sama saya.
Dia tidak akan tidur sebelum anak perempuannya sampai
dirumah. Lalu apa lagi yang kurang? Dan apa yang harus dipermasalahkan?
Tapi manusiawi memang ketika kita
menghadapi masalah timbul pertanyaan, Tuhan kenapa harus saya? Tuhan saya
lelah, menghadapi masalah yang bertubi-tubi. Tuhan ini bukan yang saya
inginkan. Jika mendengar itu Tuhan kan tersenyum dan mungkin saja berkata,”Hai
hambaku, ini adalah pilihan terbaik dariku untukmu. Kamu bisa lewatin ini semua
karena kamu hebat. Saat ini kamu mengeluh tapi suatu saat nanti aku yakin kamu
akan bersyukur.
Masalah ini penghebat kamu agar mendapat derajat yang lebih
tinggi disisiku”
Hanya saja kadang kita tidak pernah
sadar akan hal itu. Hanya saja kita selalu melihat kearah yang lebih tinggi.
Hanya saja dunia sekan-akan kiamat. Toh itu memang sifat manusiawi tapi semoga tidak terlalu lama J
*Selamat
pagi. Saya harus segera menyelesaikan permasalahn perwalian saya.