Kamis, 19 September 2013

Wanita

Terlahir menjadi seorang wanita memang buka pilihan. Menjadi wanita adalah takdir. Menjadi wanita adalah  yang tiada tara. Saya bangga menjadi wanita.   Wanita adalah mahluk tuhan yang teristimewa. Tulisan ini bukan bermaksud menyudutkan kaum pria, hanya saja menulis tentang sosok wanita mempunyai daya tarik tersendiri.

Menjadi seorang wanita tidak hanya membidangi satu pekerjaan. Ya ketika wanita itu menjadi seorang ibu, dia harus menjadi seorang perawat bagi keluarganya, menjadi guru untuk anak-naknya, juru masak, bersih-bersih rumah, walaupun wanita itu berkarir tetap saja pekerjaan diatas adalah pekerjaan secara naluriah yang harus dikuasai wanita.

Ketika anak atau suami yang sakit sebelum pergi ke dokter ibulah yang merawatnya. Bahkan jika dirawat ibu lebih telaten di bandingkan perawat Rumah Sakit itu yang pernah saya rasakan.

Bagi saya seorang wanita itu harus berpendidkan, karena dari wanitalah seorang anak pertama kali belajar. Dulu ketika kecil saya belajar menghitung dari mama, belajar ngaji mama yang mengajarkan. Ketika hampir besa mama pula yang mengajarkan saya bagaimana memasak,  mencuci baju, membersihkan rumah bahkan ketika menstruasi pertamapun hanya kepada ibu saya berani bilang karena ada rasa malu jika bilang kepada ayah.

Wanita harus mandiri, alasannya saya melihat contoh dari ibu angkat saya. Ketika suaminya meninggal dunia padahal anaknya masih kecil ya otomatis dia harus berdiri dikaki sendiri menopang kehidupan. Ibu saya mengesampingkan rasa gengsinya dengan berjualan es keliling di SD, kemudian usahanya berkembang menjadi warung kecil lalu saat ini membuka kantin di SMK.

Jika dirumah itu perempuan semua, memaksa kita untuk mengganti lampu, mengecat dinding rumah bahkan karena saya tinggal sendiri kadang saya mendobrak pintu kosnt saat bermasalah.

Ya , jika ada yang bilang perempuan itu matre? Saya rasa itu hal wajar, setiap perempuan menginginkan pasanganntya orang yang sudah mapan. Bukankah hal tersebut positif? Itu akan mendorong laki-laki untuk bekerja lebih keras dan tidak bermalasa-malasan. Toh perempuan adalah akuntan yang handal. Belajar dari mama saya, beliau selalu bilang jika ditangan perempuan itu ada uang 50.000 itu cukup menghidupi keluarga seperti jajan anak, membuat dapur tetap mengepul, dan yang lainnya. Berbeda jika uang itu ditangan laki-laki biasanya uang tersebut hanya mencukupi diri sendiri saja.

Tapi dalam prinsip saya seoranng perempuan yang belum berstatus istri tidak punya hak untuk meminta pada laki-laki. Ya hal itu selalu ditekankan oleh ayah saya. Kenapa harus meminta kepada orang lain, jika butuh apapun lebih baik minta kepada orang tua sendiri. Karena biasanya laki-laki memberi itu tidak gratis mungkin saja dia butuh imbalan dalam bentuk lain. Harga diri tidak bisa digantikan dengan barang atau uang.

Perempuan  bisa menjadi penghebat laki-laki atau penghancur laki-laki. Belajar dari tokoh-tokoh, seperti Nabi Muhammad betapa hebatnya beliau karena dibalik itu semua beliau memilik seorang istri yang hebat yaitu Siti Khodijah. Coba kita lihat betapa terpuruknya nabi ketika ditinggal istrinya.

Bung Karno Sang Proklamator kita beliau memiliki seorang istri yang hebat. Saya sangat mengagumi Inggit Ganarsih. Istri kedua Soekarno tersebut sangat setia. Bahkan hingga mereka berceraipun Inggit tidak menikah lagi. Inggit tetap mendoakan Soekarno. Bagi Soekarno Inggit adalah ibu, kawan dan kekasih. Ketika Soekarno di penjara Inggit yang mencari nafkah, dia rela berjalan kaki hanya untuk menjenguk suaminya,  dia rela berpuasa agarperutnya terlihat kecil sehingga bisa menyelundupkan buku-buku untuk Soekarno.

Lalu kita tengok kasus-kasus yang menjerat para koruptor. Dalam beberapa kasus  banyak wanita terjerat didalamnya. Sang Jendral misalnya, setelah ditelusuri dia memiliki banyak wanita, begitupun Fathanah. Dan menurut analisa saya bisa saja para koruptor lainpun korupsi karena istrinya yang menuntut lebih kepada suaminya. Padahal gaji suami ya hanya segitu, jika istri tidak puas dengan apa yang diberi suami tersebut mencari sampingan lain.  Setan selalu membuka peluang untuk manusia agar berbuat salah.

Saya kadang suka bertanya bagaimana jika laki-laki itu mendapatkan tamu istimewa setiap bulannya. Saat menstruasi perempuan didera rasa sakit karena terjadi peluruhan pada dinding rahim. Selain itu aktivitas harus tetap dijalani, belum lagi jika darah yang keluar banyak sehingga harus mengganti pembalut  sehari sampai 4 kali misalnya. Terlihat ribet bukan oleh laki-laki tapi perempuan bisa mengatasinya, dia tetap kuliah, masuk kantor sama seperti laki-laki.

Pertanyaan mengeglitik menghinggapi pikiran saya, bagaimana ya jika laki-laki itu menggunakan pembalut? Entah tak terbayangkan, o ya para pria sendiri apakah pernah membayangkannya? Saya pernah membaca twitt seorang penulis yaitu Agus Noor, beliau pernah menggunakan pembalut karena alasan tertentu namun karena ketidak tahuannya dia salah menggunakannya. Dia menggunakan pembalut dengan cara terbalik. Bagian perekatnya dia simpan dibagian atas, tentu saja itu merepotkan saat hendak melepas pembalut tersebut.

Jika harus ditulis yang lainnya wah kebanyakan. 

Yang terakhir dan perlu diingat bahwa lewat wanitalah kita dilahirkan kedunia ini J.

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...