Senin, 30 September 2013

“Pertemuan bukan kebetulan”

Pernahkah kita bertanya dari jutaan milyar penduduk bumi ini kenapa kita harus bertemu dengan si A bukan si B? Apakah ada alasan untuk pertemuan itu? Atau itu hanya sebuah pertemuan yang biasa saja?

Saya percaya pada sebuah alasan. Tuhan punya alasan kenapa kita terlahir sebagai kita yang sekarang. Seperti pembuka dalam buku Dunia Sophie, sebuah pertanyaan sederhana sang mayor kepada Sophie. Kenapa dia diberi nama Sophie? Apakah jika namanya bukan 

Sophie akan jadi Sophie yang sekarang? Begitupun dengan kita kenapa kita diberi nama seperti nama yang tertera dalam diri kita saat ini? Kenapa kita terlahir dari kedua orang tua kita saat ini? Kenapa kita terlahir di Indonesia? Dan lebih jauhnya kenapa kita terlahir ke bumi ini sebagai manusia? Jika kita ikan akan jadi ikan yang seperti apakah kita? Apakah sama akan menjadi ikan yang seperti kita saat ini?

Kembali lagi ke pertemuan. Saya meyakini Tuhan punya alasan kenapa kita bertemu seseorang. Orang yang pernah kita temui besar atau kecil dia mempengaruhi hidup kita. Dulu alasan saya kuliah di Bandung karena saya ingin mengenal dekat seseorang, walaupun pada kenyataannya setelah saya kuliah disini tidak seperti yang diharapkan sebelumnya. Tapi jujur saja saya tidak menyesal berkenalan dengan dia. Justeru saya bersyukur saya mengenal dia, jika tidak mungkin jalan hidup saya akan berbeda tidak seperti ini. Saya tidak akan mengenal orang-orang yang ada dalam kehidupan saya setelah saya kuliah.

Setiap orang yang kita temui mempunyai karakter berbeda itulah kebesaran Allah, sehingga dari perbedaan itu kita bisa belajar. Saya yakini dari dalam diri manusia ada kelebihan serta kebaikan walaupun penjahat sekalipun. Sehingga jangan sia-siakan orang yang pernah kita kenal. Jangan sesalkan apa yang telah kita kerjakan, jangan keluhkan permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini bisa jadi yang sedang kita hadapi sekarang akan menghantarkan kita kemasa depan ke mimpi kita. Coba deh ingat-ingat dan kita runut kehidupan kita kebelakang apakah ada hubungannya dengan kehidupan kita saat ini? Apakah pernah terpikir oleh kita kenapa kita mengalami kejadian A? Kenapa kita bertemu si B? Apakah ada hubunganya? 

Lalu jika kita tidak merasakan itu semua apakah kehidupan yang akan kita dapat sama seperti sekarang? atau justeru akan mengukir cerita yang berbeda. Untuk memahami ini saya punya rekomendasi buku yang bagus yaitu Rembulan Tenggelam di 
Wajahmu karya Terre Liye serta Dunia Sophie karya Jostein Garder.
Mulai sekarang saya tidak akan menyia-nyiakan dan menyesali pertemuan.

*malam semakin larut dan Bulan sedang bercahaya dengan indahnya, selamat bertemu orang-orang baru.


Sudah ga berasa yah sekarang sudah bulan Desember lagi, yah sudah memasuki musim hujan, dan ornamen taun baru serta natal dimana-mana. Ah De...