Pernahkah kita bertanya dari jutaan
milyar penduduk bumi ini kenapa kita harus bertemu dengan si A bukan si B?
Apakah ada alasan untuk pertemuan itu? Atau itu hanya sebuah pertemuan yang
biasa saja?
Saya percaya pada sebuah alasan. Tuhan
punya alasan kenapa kita terlahir sebagai kita yang sekarang. Seperti pembuka
dalam buku Dunia Sophie, sebuah pertanyaan sederhana sang mayor kepada Sophie.
Kenapa dia diberi nama Sophie? Apakah jika namanya bukan
Sophie akan jadi
Sophie yang sekarang? Begitupun dengan kita kenapa kita diberi nama seperti
nama yang tertera dalam diri kita saat ini? Kenapa kita terlahir dari kedua
orang tua kita saat ini? Kenapa kita terlahir di Indonesia? Dan lebih jauhnya
kenapa kita terlahir ke bumi ini sebagai manusia? Jika kita ikan akan jadi ikan
yang seperti apakah kita? Apakah sama akan menjadi ikan yang seperti kita saat
ini?
Kembali lagi ke pertemuan. Saya
meyakini Tuhan punya alasan kenapa kita bertemu seseorang. Orang yang pernah
kita temui besar atau kecil dia mempengaruhi hidup kita. Dulu alasan saya kuliah
di Bandung karena saya ingin mengenal dekat seseorang, walaupun pada
kenyataannya setelah saya kuliah disini tidak seperti yang diharapkan
sebelumnya. Tapi jujur saja saya tidak menyesal berkenalan dengan dia. Justeru
saya bersyukur saya mengenal dia, jika tidak mungkin jalan hidup saya akan
berbeda tidak seperti ini. Saya tidak akan mengenal orang-orang yang ada dalam
kehidupan saya setelah saya kuliah.
Setiap orang yang kita temui mempunyai
karakter berbeda itulah kebesaran Allah, sehingga dari perbedaan itu kita bisa
belajar. Saya yakini dari dalam diri manusia ada kelebihan serta kebaikan
walaupun penjahat sekalipun. Sehingga jangan sia-siakan orang yang pernah kita
kenal. Jangan sesalkan apa yang telah kita kerjakan, jangan keluhkan
permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini bisa jadi yang sedang kita hadapi
sekarang akan menghantarkan kita kemasa depan ke mimpi kita. Coba deh
ingat-ingat dan kita runut kehidupan kita kebelakang apakah ada hubungannya
dengan kehidupan kita saat ini? Apakah pernah terpikir oleh kita kenapa kita
mengalami kejadian A? Kenapa kita bertemu si B? Apakah ada hubunganya?
Lalu
jika kita tidak merasakan itu semua apakah kehidupan yang akan kita dapat sama
seperti sekarang? atau justeru akan mengukir cerita yang berbeda. Untuk
memahami ini saya punya rekomendasi buku yang bagus yaitu Rembulan Tenggelam di
Wajahmu karya Terre Liye serta Dunia Sophie karya Jostein Garder.
Mulai sekarang saya tidak akan
menyia-nyiakan dan menyesali pertemuan.
*malam semakin larut dan Bulan sedang
bercahaya dengan indahnya, selamat bertemu orang-orang baru.