Ternyata tahun ini terasa berat sekali, yah sangat berat tidak hanya masalah pandemic ya melanda Indonesia, tapi juga masalah yang menghampiri keluargaku. Entahlah, Tuhan mungkin selalu ingin aku lebih kuat, lebih bersabar, dan ingin lebih dekat dengannya.
Rasanya sungguh lelah, berat, sakit, marah, semua emosi yang negative itu menghampiri hari-hariku 2 minggu terakhir ini, tapi menurutku ini masih baik-baik saja, setidaknya aku masih bisa menangis, karena kalau sampai aku tidak menangis maka aku sudah benar-benar tidak kuat melewatinya.
Tahun ini, aku berencana juga untuk tidak hidup sendiri lagi, aku ingin berbagai banyak hal dengan seseorang yang akan aku toleransi sebanyak-banyaknya, yang akan aku sayangi sebanyak aku bisa, dan tentunya aku akan berbagi mimpi dengannya. Yups selain itu aku juga akan berbagi kekuatan dengannya, entah kenapa aku rasa aku sudah siap masuk ke fase itu. Aku tahu, fase itu adalah fase yang butuh kekuatan lebih banyak lagi, tapi aku merasa ya aku siap. Tapi mungkin angan dan rencanaku itu juga harus berhenti, sedih, kecewa, marah, menyalahkan diri sendiri dan keadaan, semuanya kembali bergejolak. Hati terasa hampa, kosong rasanya aku ga sanggup melewati kekosongan in, tapi lagi aku harus kuat.
Oyah, aku suka lupa berterima kasih pada seluruh apa yang ada di dalam diriku. Terima kasih karena masih tetap berdiri, bertahan, dan belajar menerima lagi. Semoga aku tidak menyangkal rasa sakit dan kecewa ini, semoga aku bisa lebih ikhlas, lebih sabar dan yah selalu kuat. Ingat habis ini ketika aku baca kembali tulisan ini aku hanya akan tersenyum, oyah pernah dimasa ini yah, oyah aku mampu loh lewatinnya dan ya aku baik-baik saja.
Terima kasih tuhan, selalu memberi aku kekuatan, terima kasih sekali atas semua masalah, rasa kecewa dan marah ini.