Kamis, 13 Februari 2014

Saya Turun Tangan, kamu?




Mengapa Saya Turun Tangan?
Sebuah pertanyaan sederhana, dan jika menarik kesimpulan jawabannya pun sederhana. “menginginkan perubahan yang lebih baik untuk Indonesia” .

Siapa saja yang bisa turun tangan?
Aku, kamu dan kita semua. Turun Tangan tidak memandang batasan usia, jenis kelamin dan sebagainya.  Gerakan yang di usung mas Anies menyadarkan kita untuk tidak berdiam diri. Bukankah cerita para pendiri bangsa ini penuh perjuangan. Mereka tidak berpangku tangan menunggu perubahan, menunggu Indonesia merdeka. Mereka menjemput bola. Berjuang bersama-sama. Tan Malaka, Soekarno, Syahrir, Hatta semuanya berperan. Soekarno tidak bisa berjuang sendirian, dia perlu dukungan rakyat Indonesia.

Apa Gerakan Turun Tangan?
Turun Tanagn adalah gerakan yang di cetuskan oleh seorangt Tokoh Muda yang sudah terbukti integritasnya. Namanya Anies R. Baswedan. Oke jika teman-teman tidak mengnal beliau, sialahkan search di google. Apa saja yang sudah beliau lakukan untuk negeri ini. Gerakan Turun tangan mengajarkan pendidikan politik yang berbeda. Politijk bukan lagi soal uang, politik buakn hanya milik paar elite politik. Tapi politik adaalh milik kita rakyat Indonesia. Kita harus paham politik, karena di politiklah kebijakan itu dibuat.
Kadang kita marah-marah, kenapa harga barang-barang naik? Rupiah melemah. Ah carut marut dan  bikin kepala pusing. Tapi sudahkah bertanya pada diri sendiri “apakah kita menjadi pemilih yang baik?” jujur saya sudah beberapa kali mangkir dalam pilkada. Alasannya karena merasa tidak ada calon yang saya sukai, tapi saat saya bergabung di Turun tanagn Bandung saya sadar,  jika tidak hadir ke TPS saya tidak punya hak buat protes. Karena saya tidak memilih.

Jika ikut Turun Tangan , harus dukung Anies dong?
Jawabannya iya. Tapi pada intinya di gerakan turun tangan ini kita mendukung para pemimpin yang punya kompetensi. Masihkah kita ragu di pimpin orang baik? Saya adalah orang yang tidak setuju dengan pencalonan wali kota Bandung Ridwan Kamil. Menurut hemat saya, sudahlah bergerak di komunitas saja. Tapi jika kita lihat hasilnya sekarang, kota Bandung berubah. Itu membuat sadar saya bahwa orang baik harus terjun ke dunia politik. 

Agar sistem itu berjalan sebagai mana mestinya. Dan kita bisa melihat politik itu tidak kotor hanya orang-orang di dalamn ya saja yang kotor. Jika kalian masih ragu karena mas Anies tidak berpengalaman, lalu orang pengalaman seperti apakah yang kita ahrapkan menjadi pemimpin?
Apakah mereka yang sudah malang-melintang di dunia politik tapi hasilnya amsih nol? Atau orang baru yang sudah bisa kita nilai track recordnya.
Apa saja yang dilakukan Turun Tangan?
Apa yang bisa kamu perbuat untuk negeri ini lakukanlah. Kamu seorang guru, jadilah guru yang baik. Guru yang jadi teladan, guru yang menginspirasi. Jika kamu seorang wartawan, jadilah wartawan yang menyajikan pemebritaan yang mencerdaskan masyarakat. Wartawan yang tidak tunduk pada pemilikm modal. 

Contoh kecil yang dilakukan Turun Tangan Bandung adalah mengumpulkan donasi untuk korban banjir. Melakukan aksi biopori mencegah banjir.  Memperingati hari ibu dengan memberi surat dan mawar untuk ibu< karena di tangan ibu yang hebatlah anak_anak Indonesia akan dididik. Untuk memajukan bangsa, sederhana “cerdaskanlah para ibu”.
Masihkah ragu untuk Turun Tangan? J



Sudah ga berasa yah sekarang sudah bulan Desember lagi, yah sudah memasuki musim hujan, dan ornamen taun baru serta natal dimana-mana. Ah De...