Jumat, 05 Agustus 2016

Tentang Seseorang



Ketika apa kamu akan suka pada seseorang? Saya adalah orang yang bisa mudah suka sama seseorang, tapi bisa juga kadang sulit untuk menyukai. Saya akan mudah suka pada laki-laki yang cerdas dan mengingatkan saya untuk solat. Ketika kita sedang bersama dia akan mengajak saya untuk solat. Cerdas, bagi saya itu adalah penting. Saya suka laki-laki yang memiliki pengetahuan yang banyak, karena saya suka diskusi dan bercerita, setidaknya laki-laki cerdas itu bisa mengimbangi saya ketika mengobrol. Dia bisa berbeda pendapat dengan saya jika kami selesai menonton film, atau bisa berlama-lama berdebat soal tokoh favorit. Saya ingin menghabisakn waktu dengan pasangan saya hanya dengan ngobrol yang banyak dan berdiskusi tentang buku, musik atau film. Mengajak saya kencan itu gampang, ajak saja saya ke taman bacaan atau nonton musik, bisa juga nonton teater. Ah jika pasangan saya tidak suka, cukup temani saya, duduk disebelah saya, sederhana bukan?

Belajar dari kejadian kemarin saya yang banyak mengorbankan waktu untuk menemani pasangan saya menikmati hobinya. Lalu saya melupakan hobi saya sendiri, atau saya curi-curi waktu untuk menikmati hobi saya dengan pergi bersama orang lain.
Saya bisa saja suka sama seseorang hanya karena tulisannya. saya suka pada seseorang karena itu  sampai dua kali saya merasakannya. Entahlah itu jatuh cinta atau hanya sekedar suka. Saya bertemu akhhirnya dengan orang yang saya sukai itu. Pertemuan kami seperti yang saya bayangkan. Kita ke toko buku, diskusi tentang  penulis, lalu sese lalu menonton acara musik dan diakhiri dengan ngobrol banyak. Saya semakin jatuh cinta ketika bertemu.

Dan pertemuan yang kedua, dia semakin menarik. Dia semakin menceritakan hal-hal pribadinya kepada saya, sambil ditemani coklat panas, diantara rak-rak buku serta udara yang sejuk, alunan musik yang lembut juga menemani obrolan kami, sesekali kami membaca buku, lalu kembali mengobrol soal penulis dibuku kami. Dia bertanya soal buku yang saya sukai, yups selera buku kami sama, kita menyukai sastra, makanya tidak terlalu tertarik untuk membaca buku-buku populer.

Dia juga bercerita tentang mimpinya, untuk pergi ke paris, hingga akhirnya saya membayangkan kita berdua ngobrol di menara eifel dan ditemani coklat panas lagi. Tapi sayangnya di impiannya itu memang tidak ada saya. Saya cukup bahagia menjadi pendengarnya, pernah ngobrol dengannya.

Lalu yang kedua, saya menyukai seseorang ketika membaca buku yang dia tulis. Disana saya seolah-olah mengenal karakter laki-laki yang  keren dan cerdas. Laki-laki yang tetap mmengerjakan solat dan suka membaca serta naik gunung. Haha tapi sampai saat ini saya belum bertemu dengan dia, entahlah saya akan bertemu atau tidak, tapi saya menyukainya itu saja. Lalu saya pernah berkomentar di instagramnya soal mengobrol soal buku, dan entahlah kenapa dia menyukai foto di postingan instagram saya. Tahukah, itu cukup membuat saya bahagia.

*BTW ini kisah yang sudah usai, dan sekarang saya akan memulai kisah baru
*Mungkin nanti saya akan menulis soal akhirnya dengan siapa saya akhirnya bertemu. Dan pasti ceritanya menarik, saya suka dengan kejutan termasuk soal pasangan ini.

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...