Masih hangat di benak kita tentang
kisah Lintang dan 9 kawannya dalam buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea
Hirata. Lintang dan kawan-kawannya
tersebut bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong
Belitung dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan, sekolah yang
ditopang kayu karena hampir roboh.
Kisah lintang dan kawan-kawannya
tersebut langsung menyelinap dalam pikiran saya ketika menginjakkan kaki di SD
Cibingbin 2. Keadaan sekolah ini memang tak seburuk sekolah dalam cerita Laskar Pelangi, hanya
saja bangunan sekolah SD Cibingbin 2 tidak layak untuk digunakan KBM.
Bangku yang rusak dan reyot saat diduduki, buku-buku yang sudah
usang bertumpuk di meja guru. lantai yang
berdebu dan kotor mungkin penyebabnya karena sekolah sedang berlibur dan
tidak digunakan sehingga debu-debu tersebut begitu tebal. ruang kelas yang kurang pencahayaan walaupun
terdapat jendela. Warna cat yang kusam
serta kertas hasil kerajinan siswa yang telah sobek dan warnanya memudar.
Sebuah poster nama-nama pahlawan nasional yang telah memudar dan tertutup oleh
dinding bilik seperti sebuah potret negeri ini betapa pahlawan itu hanya hiasan
dinding yang tak begitu penting.
Walaupun menyatu dengan Taman Kanak-Kanak
(TK) jangan harap kita akan menemukan taman tempat bermain yang menyenangkan
untuk anak-anak tersebut. Yang akan kita temui hanya lapangan gersang dan
sebuah tiang bendera yang berdiri kokoh mengibarkan sang saka merah putih saat
upacara hari senin dilaksanakan.
Sekolah ini sedang direnovasi, memang
ada dua kelas yang sudah berlantai keramik, serta bangku-bangku yang layak, dinding
yang bercat cerah. Namun entah kenapa pembangunannya terhenti padahal jika kita
lihat musim libur sekolah adalah waktu yang cukup tepat untuk menyelesaikan
pembangunan, agar saat masuk sekolah dan ajaran baru serta kurikulum baru anak-anak
akan bersemangat.
Namun seperti cerita lintang dan 9 kawannya,
anak-anaknya tidak takut bermimpi, mereka begitu ceria dan dengan mantap
menceritakan mimpi-mimpinya. Memang
bangunan fisik sekolah tidak menentukan prestasi belajar siswa, hanya
saja menurut pemikiran saya jika lingkungan dan kondisi yang nyaman untk
belajar akan memotivasi belajar siswa.
Senyum dan tawa anak-anak yang tulus
terpancar dari wajah mereka saat saya beserta para peserta Kuliah Praktek
Bermasyarakat bersosialisasi dengan mereka. Tak hanya anak-anak bahkan para
orang tua siswa berbondong-bondong menyambut kami, penasaran apa yang kami sampaikan hari itu. Saat kami
mengumumkan beberapa perlombaan yang akan dilaksanakan anak-anak tersebut tanpa
malu-malu mendaftarkan diri. Alhasillebih dari empat puluh anak terdaftar
mengikuti perlombaan.
Saat di suruh untuk menceritakan
cita-citanya dengan wajah malu-malu mereka menceritakannya. Raden misalnya,
anak kelas dua SD yang bertubuh gemuk tersebut bercerita jika dirinya sudah
besar nanti ingin menjadi seorang guru. Berbeda dengan Ela dengan percaya
dirinya dia mengatakan ingin menjadi artis, bahkan dia berani menyanyi
dihadapan kita dan teman-temannya.
Sekolah ini tidak berada di ujung negeri seperti sebuah
cerita yang dipaparkan para pengajar muda yang ditempatkan di desa terpencil di
negeri ini. Sekolah ini berada di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. Menuju
tempat ini tidak sesulit kisah para pengajar muda yan harus menyebrangi sungai
atau jalanan yang licin. Dengan menggunakan kendaraan roda dua dan 2 jam dari
pusat kota Purwakarta kita sudah bisa sampai di tempat ini.
Pemerataan pembangunann tetap saja masih menjadi masalah di negeri ini. Sehingga menurut hemat saya pemerintah daerah harus peka terhadap pembangunan didaerahnya. Terutama pendidikan, agar anak-anak yang tinnggal di pedesan tetap merasakan kemajuan dan tidak ketertingglan pengetahuan. Hal tersebut tentu saja harus ditunjang dengan kenyamanan dan fasilitas yang cukup
Pemerataan pembangunann tetap saja masih menjadi masalah di negeri ini. Sehingga menurut hemat saya pemerintah daerah harus peka terhadap pembangunan didaerahnya. Terutama pendidikan, agar anak-anak yang tinnggal di pedesan tetap merasakan kemajuan dan tidak ketertingglan pengetahuan. Hal tersebut tentu saja harus ditunjang dengan kenyamanan dan fasilitas yang cukup