Belajar memaknai hidup ini yang saya
rasakan ramadhan kali ini. Belajar menahan ego, belajar tidak merasa hebat dan
belajar rendah diri. Sebagai manusia yang tidak sempurna saya terkadang terlalu
berbangga diri ingin menunjukan bahwa saya hebat padahal saya masih harus
belajar dan belajar, saya tidak boleh berhenti dan puas hingga sampai disini.
Jika saya puas saya tidak akan mencari sesuatu yang lebih padahal dunia ini
terus berkembang.
Entahlah saya mungkin sombong dan
merasa tinggi hati, padahal saya belum ada apa-apanya bahkan beberapa waktu ini
saya merasa sedang dalam titik terendah dalam hidup saya. Banyak permasalahan
yang saya hadapi, banyak proses rumit
yang saya lalui dan hasilnya? Proses rumit itu berbanding berbalik.
Lalu saya berpikir keras apa kabar
mimpi-mimpi saya jika saya tetap berada dalam lingkaran seperti ini? Terkadang saya lelah, saya hanya ingin menjadi biasa saja
tidak ada tuntutan untuk menjadi hebat, ya terkadang kata sukses itu sebuah
tuntutan dari orang-orang disekitar kita. Terkadang mereka menuntut kata sukses
itu adalah materi dan tentu itu berbeda dengan arti sukses definisi saya.
“Sukses itu sederhana. Sukses itu bukan
seberapa banyak kita mendapatkan materi tapi sejauh mana kita telah
membahagiakan orang-orang disekitar kita. Sukses itu ketika kamu bisa mengcap
syukur setiap saat. Ketika tanganmu bisa berada diatas tangan orang lain.
Ketika
jiwa dan jasadmu bisa bermanfaat bagi sesama”
Bolehkah saya berkata lelah dengan
tuntutan? Bolehkah orang-orang menuntut saya dengan biasa saja, tidak lebih
dari luar biasa.
Lalu apa yang akan saya lakukan jika
saya hanya menjadi biasa? Bukankah saya adalah mahluk istimewa? Bukankah saya
diciptakan sebagai pemenang yang berhasil mengalahkan ribuan sperma yang akan
berubah menjadi manusia?
Jika saya menyerah dan menjadi
biasa, apakah hidup saya istimewa dan menyenangkan, tidak ada cerita berwarna
ya hanya hitam dan putih tidak ada merah, kuning, hijau dan lainnya? Seoalh-olah
itu adalah pertarungan dua imaji. Satu sisi saya merasa lelah, saya merasa
hebat dan sisi lain saya harus tetap berdiri dan saya belum hebat masih banyak
hal yang harus saya capai dan tentu dengan tidak lupa mengucap syukur dan penghargaan
tidak berlebihan kepada diri saya sendiri.
Kini sudah masuk bulan Agustus dan
sebentar lagi hari raya, semoga saya bisa mengakhiri peperangan dalam diri saya
ini dan saya bisa meraih kemenangan di hari raya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dengan mengirim komentar kita telah berbagi