Selasa, 25 Desember 2012

Episode Radit dan Desy


01 Desember 2012
Des, aku bukan penulis dan aku tak pandai merangkai kata sepertimu. Des aku hanya ingin mengatakan apa yang ada dihatiku, saat ini aku kangen kamu.
03 Desember 2012
Des, aku butuh kamu. Aku ingin ada kamu saat ini, maafkan aku, bukan aku tak peduli tapi ini adalah caraku untuk menepis rasa rindu.
04 Desember 2012
Bolehkah rasa rindu itu diisi ulang
05 Desember 2012
Des, aku laki-laki beruntung karena bisa mengenalmu, kamu adalah perempuan hebat yang aku kenal. Kamu yang memberiku spirit saat aku mulai merasa lelah, Des masih bolehkah aku merindukanmu?
06 Desember 2012
Des, aku kehilangan gitarku
07 Desember 2012
Hari ini aku merasa beruntung, ada kamu yang selalu doain aku terima kasih des atas semuanya
08 Desember 2012
Kamu tak disini, tapi selalu ada dihatiku
09 Desember 2012
Aku memeperhatikan TL-mu tapi tak ada twitt baru, kamu kemana? Aku cemas
11 Desember 2012                 
Aku seneng akhirnya ada DM dari kamu, katanya kamu mau kembali ke Bandung, hati-hati ya sayang dan jangan lupa kabarin aku.
12 Desember 2012
Ini tanggal cantik Des, dan aku menuliskan impianku di tanggal cantik ini salah satu impianku adalah kamu
13 Desember
Des, hari ini rasa rindu itu semakin memuncak. Aku rasa ini semua tak akan terobati jika hanya membaca DM darimu atau melihat potomu. Des aku ingin sekali bertemu denganmu. Maafkan aku  belum juga menepati janjiku untuk segera menemuimu. Aku begitu ribet disini, ini semua demi impianku Des, dan aku ingin membuktikan aku bisa, aku punya impian sama sepertimu. Des sepertinya malam ini aku tidak akan bisa tidak akan bisa tidur karena memikirkanmu. Miss you Bebb, tiba-tiba kamu mengirim e-mail padaku, tapi maaf sayang aku belum membacanya bukan aku tak penasaran hanya saja waktunya kurang tepat.


Senin, 24 Desember 2012

Mother Day


Kata Mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh Bunda ada dan tiada dirimu selalu ada didalam hatiku
Potret “Bunda”
 Aku bangga jadi anak mama, aku tak mau ditukar dengan siapapun. Mama adalah segalanya bagiku, mama adalah salah satu kekuatanku untuk terus berusaha meraih semua mimpi-mimpiku. Mama selalu mengajarkan aku menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Mama tidak punya tokoh wanita favorit dan tak pernah menyuruhku menjadi seperti mereka, kata mama aku cukup menjadi diriku sendiri. 
 Seingat aku dari sejak kecil aku tidak pernah dilarang mama untuk menentukan sesuatu, bahkan saat aku memilih jalan pendidikanku mama hanya bilang “kamu tahu yang terbaik,” mama selalu percaya jika aku bisa dan mampu. Walaupun aku anak perempuan mama satu-satunya mama tidak pernah melarangku, kata mama lakukan apapun yang menurutku baik, karena aku sudah dewasa dan bisa menentukannnya hanya tetap ingat saja kodratku sebagai seorang wanita dan tetap menjalankan perintahNya dimanapun.
 Dibebaskan seperti itu semakin membuatku merasa lebih bertanggung jawab atas diriku sendiri, aku tentu saja tidak mau mengecewakan mama dengan melukai diriku sendiri.
Mama wanita yang sangat kuat, seberapa besarpun cobaan yang dihadapinya Mama mampu melewatinya dengan ikhlas dan sabar, bahkan saat aku masih dalam kandungan. Aku tidak bisa membayangkan saat itu mama harus mengandungku sendirian tanpa suami karena ayah tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana semestinya seorang suami.
saat itu tetap mempertahankan aku didalam rahimnya hingga aku melihat dunia ini. Saat melahirkanku tak ada suami yang memberinya kekuatan saat harus melawan maut. Mama tetap sabar dan bahagia melihat anak perempuannya lahir, saat itu mama membesarkanku seorang diri dan dibantu oleh nenek dan kakekku.
Walaupun keadaannya sangat sulit dan tak ada lagi harapan pada ayah mama tetap membesarkanku dengan kasih. Aku pernah mendengar cerita memilukan dari nenekku, saat itu aku berusia 6 bulan, saudara ayah yaitu tanteku menikah dan tentu saja mama,aku dan nenek pergi kesana, disana mama melihat ayahku dengan perempuan lain dan status mama saat itu masih istri yang sah. Jika aku ada diposisi mama entah apa yang terjadi, tapi saat itu mama kuat bahkan saat masih hamil 7 bulan mama harus pulang sendirian dari Cirebon ke rumah, akh mama tak seharusnya tersakiti seperti itu oleh laki-laki yang harus aku panggil ayah itu.
 Saat ini, mamapun belum mendapatkan kebahagiaan, maafkan aku mama karena belum bisa berbakti dan membahagiakan mama. Aku yakin Allah akan memuliakan mama atas kesabaran  dan kebesaran hati mama.
Mama yang mengajarkan aku mandiri, walaupun terkadang aku merasa banyak dituntut lebih dari adikku tapi aku bersyukur mungkin ini semua agar aku bisa lebih dewasa. Semandirinya aku sampai saat ini aku terkadang masih mama suapi, mama cium dan ditemani tidur apa lagi jika aku sakit mama gak akan ninggalin aku sendirian.
 Aku seneng ma saat temen aku bilang iri melihat aku sama mama karena kita begitu dekat, saat itu aku sangat bersyukur terlahir dari rahim mama. Mama dihari ibu ini aku menulis sebuah kado untuk mama yang masih aku rahasiakan dan semoga kado itu didengar Allah dan benar-benar aku bisa hadiahi mama di hari ibu berikutnya.


Episode Radit dan Desy



01 Desember 2012                                    
Lagi dan lagi aku mengukir namamu disetiap helaan nafasku. Aku ingin berhenti memikirkanmu, melakukan hari-hari tanpa namamu. Ini adalah bulan kesekian Radit dari janjimu untuk menemuiku. Sekarang malah kau tanpa kabar.
02 Desember 2012
Dit, liat segitiga Braga itu? Kamu ingatkan tentang Braga? Nama  jalan di Bandung yang paling aku sukai. Melihat segitiga itu aku ingat kamu dan aku merasa aku ada dipersimpangan segitiga itu. Aku bingung harus memilih jalan yang mana? Atau yang terbaik justru aku menunggumu, agar engkau yang akan membawaku berjalan .
Dit, disini hujan. Huft aku tadi kejebak hujan di Braga, setelah berpikir aku memutuskan untuk berjalan lurus melihat gedung tua yang berjejer dan memperhatikan para pejalan kaki. Dit, barisan gedung tua itu sangat menarik hatiku, terlihat klasik tapi indah sama seperti kamu. Aku ingin berjalan bergandengan melewati gedung tua itu bersama laki-laki yang akan mendampingiku dan semoga itu kamu.
03 Desember 2012
Dit, es krim ku tumpah
04 Desember 2012
Aku kehujanan, dan tiba-tiba aku tak ingat apa-apa hanya melihat bayanganmu saja
05 Desember
Kaos warna putih itu membuatku rindu
06 Desember
Aku cemburu, siapa dia? Tapi aku tidak bisa bertanya langsung.
07 Desember
Terima kasih atas doamu, ternyata kau masih mengingat dan perhatian. Dit, kamu hadir saat aku haus melewati hal tersulit dalam hidupku. Radit, gelapnya malam semakin membuatku merindukanmu.
08 Desember
Mentari menyemburkan cahayanya dipagi hari ini, akhirnya aku bisa menghirup udara segar dikota kecil ini. Dit aku yakin jika kau kesini kau pasti suka dengan kota ini. Tak  ada kemacetan disini, tak ada polusi disini, sungguh ini adalah tempat terbaik untuk melepaskan rasa penat.
11 Desember
Aku kembali ke kota kembang. Rinduku semakin memuncak. Dua hari tak menulis tentangmu. Kamu mengkhawatirkanku, aku kirim DM di twittermu. Aku menunggu kau bertanya lagi kemudian kau cemburu. Aku ingin bercerita tentang dia Dit, tapi tak ada balasan darimu. Setiap menit aku membuka pesan namun tak ada darimu.
12 Desember 2012
Hari ini adalah hari special bagi sebagian orang. Tanggal cantik katanya bagiku sama saja dit karena tak ada kamu. Dit malam ini nafasku terasa sesak saat mengeja namamu.
13  Desember 2012
Aku memutuskan untuk mengirim surat saja padamu. Kau mau membacanya atau tidak bagiku tak menjadi masalah, yang penting aku sudah berusaha mengungkapkan isi hatiku.
Radit yang aku Rindu
Langit menghitam dan pekat, aku takut tapi aku tidak menutup jendela. Sudah beberapa hari ini aku menyukai menatap langit yang hitam, pekat tak ada bulan apa lagi bintang. Dit, aku yakin langit itu merindukan cahaya.
Apa yang sedang kau lakukan dibawah langit yang pekat itu? Atau langit ditempatmu berbeda? Mungkin nampak terang? Dit, aku ingin menatap langit bersamamu kemudian kita menghitung bintang. Permintaanku sederhanakan? Atau itu terlalu berat bagimu?
Dit, aku menulis surat ini seolah-olah bukan tanganku yang bergerak namun hatiku yang menerjemahkannya kedalam tinta, semuanya mengalir begitu saja membentuk huruf-huruf yang berusaha memeluk dirimu yang entah ada dimana?
Radit, malam semakin mencekam, anjing didepan kosntku nampak lelap tertidur tak lama aku mendengar suara-suara yang begitu mengganggu namun aku masih menggerakan tanganku, aku ingin merengkuh bayangmu.
Dit, malam ini jika aku mau aku bisa menelponmu atau langsung mengirim DM di twitter seperti biasanya, namun biarkanlah aku mengukir kata demi kata siapa tahu ini begitu berarti suatu hari nanti. Masih bolehkah aku berharap sesuatu yang begitu sederhana dan sepele? Kau pernah bertanya kepadaku ada kata yang lebih indah selain kata cinta dan itu adalah harapan dit mungkin itu paling tidak penting namun itu adalah hal yang paling Indah sampai dunia ini berakhir. harapan itu akan tetap abadi, saat hati terpuruk harapan itu ada, saat cinta tidak ada harapan ada dit, begitupun aku menunggumu. Saat pertemuan kita yang begitu singkat, disebuah tempat yang tidak penting disaat hariku menyebalkan dan merasa aneh tiba-tiba aku mengenalmu, orang yang sempat aku curigai dan malam itu sebenarnya aku takut berbicara padamu namun entah mengapa kamu mengikutiku dan yah, tiba-tiba kamu mengulurkan tanganmu aku tak bisa menolak Dit.
Kita mengerungi waktu bersama ditempat yang berbeda, tak terasa sejak pertemuan itu hampir dua tahun lamanya.
Jika dua tahun itu dikalikan hari, kemudian jam kemudian menit dan berakhir didetik aku tak tahu berapa jumlahnya? Namun rasa rinduku lebih dari itu Dit, jika kau menyuruhku untuk menerjemahkannya akupun tak mampu. Tulisan rindu begitu sederhana Dit, tapi begitu komplek bergelora didalam dadaku.
Waktu mungkin tak cukup dit untuk menerjemahkannya. Dan waktu juga tak akan cukup dit untuk sebuah keinginan dan impian yang sedang kau geluti. Aku tahu dit saat ini kau sedang bertarung melawan waktu untuk memenuhi impianmu, mengejar anganmu. 
Seandainya aku bisa aku ingin disampingmu mendampingimu melewati semuanya, menjadi pendengar saat kau ingin berbicara tentang harimu, menjadi tempat bersandar saat kau merasa lelah namun ruang tak mengijinkannya.
Namun aku kira kita harus tetap mensyukurinya karena melewati masa muda ini dengan impian Dit, walau rasa Rinduku tidak berujung. Seperti bersyukur karena sempat mengalami hal-hal yang indah. Seperti perasaan kita yang tersiram oleh hujan dan membiarkannya menghapusnya.
Radit, aku tiba-tiba ingin bertanya apakah kita memang akan dipertemukan kembali? Dan apa yang akan kita lakukan dit saat bertemu? Dan apa makna semuanya? Pikiranku berbalik mengingat kisah pertemuan kita? Apakah semuanya kebetulan? Atau ada rencana dari tangan tuhan?
Tapi sudahlah Dit kita kenang saja semuanya, dan kita kembali mengukir kisah lainnya dimasa depan yang akan lebih indah, melewati senja bersama, menikmati secangkir jasmine tea di pagi hari, membangunkanmu, menatap wajahmu sebelum tidur, memasak untukmu, bertamasya di taman dan memberi makan merpati. Itu impianku dit, apakah kaumemikirkan hal yang sama?
Radit yang aku rindu
Diluar langit semakin pekat, malam semakin dingin dan suara itu telah menghilang. Aku membuka twitter dan mengecek timelinemu, mungkin kau tidak pernah tahu bahwa aku sebenarnya mengikuti aktivitasmu, haruskah aku mengirim DM lagi hanya untuk mengucapkan selamat malam? 
Tapi aku sudah memutuskannya untuk tidak melakukannya malam ini, walau hatiku sudah menggerakan jari-jariku u.ntuk mengetiknya. Barangkali aku harus berlaku kejam kepada hatiku sendiri, aku merasa capek terus memanjakan perasaan dan aku harus hidup didalam kenyataan. 
Radit, apa yang sedang kau lakukan? Apakah sedang sibuk dengan tugas kuliahmu? Atau sibuk dengan promo bisnismu? Apakah esok hari kau masih harus berkeliling Jakarta, melawan kemacetan dan panas untuk melakukan tugas kuliahmu? Akh Dit aku rasa kotamu itu sudah tak mampu lagi menampung orang dan mungkin itulah alasan aku tak mau jika nanti harus pindah kesana aku begitu mencintai bandung.
Inilah suratku Dit, surat seorang yang menunggumu dan mengharapkan hidupnya akan bersandar pada dirimu.. Dit, percayalah bahwa aku akan tetap disini, mengenang ketika malam tiba, berharap ketika pagi telah datang dan akan tetap mencetak huruf-huruf untukmu, huruf yang mengalir begitu saja dari hati.
Bandung, 13 Desember 2012

Rabu, 28 November 2012

Surat Dari dan Untuk Kawan-Kawan CEFE



Dear kawan-kawan CEFE BITrepreneur
Menyenangkan sekali bisa kenal bersama kalian yang punya semangat menjadi pengusaha, ayo kita semua bangkit dan raih semua impian. Kalian semua adalah orang yang hebat dan saya yakin kalian bisa menjayakan Indonesiaku, Indonesiamu dan Indonesia kita tentunya. Untuk mengenang semuanya saya akan menulis surat-surat dari kalian dan saya akan membalasnya, hmm ini bisa dibilang program lanjutan dari  menulis 30 Surat untuk orang-orang yang saya sayangi.

From: Ardia
Belum balance ya?? Gak apa-apa yang penting usahanya berjalan.
Sukses Ai
(Jangan lupa,mie ramen atau baso)
Bls:
Ok ardia, terima kasih karena udah membantu saya menyelesaikan laporan keuangan walalupun neracanya sampai sekarang gak Balance (membuat saya bingung kemana uang yang berjuta-juta itu)  hehe tapi you the best deh. Untuk ramennya nanti yah kalo bisnis saya udah jalan heheh.. sukses juga untuk kamuuu... J

From: Erwin
Maju terus... raihlah puncak kesuksesan
Bls: terima Kasih KK, sukses untuk kita semua,, eh kalo ayamnya udah pada betelor kirim ke kosnt aku yah hehehe..

From: Dena adilla gunawan
Untuk Sahabatku yang luar biasa dan memiliki mimpi yang sama gilanya dengan saya... tetap semangta, yakin kita pasti bisa.
Nb: Pasti sangat merindukan kebersamaan kita
Bls: Hallo pemimpi sama seperti saya, semoga kita dipertemukaan di Jerman negara impianmu, atau di Ausy... selamat yah kamu masuk tiga terbaik..o yah aku juga pasti rindu saat-saat kita bareng-bareng.. Sukses yahhh..
From: Azis
Awas pulang ke kosnt nyasar lagi hahaha.... Semangat terus
Bls: wah kk yang satu ini membuat saya bingung, hahahaa baiklah nanti harus pasang penunjuk arah biar gak nyasarrr... Sippp Semangat.. Makasih pengorbanannya kk jadi merasa bersalah juga gara-gara aku jadi gugur, eh tapi ternyata kita bernasib sama.... Jagain sahabat aku yahh, jangan kecewakan diaa..

From: Masikin
Assalamualaikum wr wb
Saya senang bisa kenal teh Ai yang Ceria dan kreatif. Semoga bisnis onlinenya bisa sukses. Amien
“Pak klinten nandur kelapa, punten kalau punya salah”
Wassalammualaikum wr. Wb.
Bls: Hallo mas ikin, aku juga seneng bisa kenal pak camat yang selalu berdandan rapihhhhh... apa kabarnya? Terima kasih doanya. Pantunnya keren mesti gak nyambung hehhehe...

From: Apin
Kepada YTH
Ibu Ai
Teh, terima kasih ats kerja samanya selama dikelas, dan tetap semangat .Walaupun tidak sampai akhir kami tetap saudara teteh. ARIGATAU
Bls: Hallo mas Apin... Ketua kelas yang selalu jadi bulan-bulanan karena selalu kalah jika sedang dalam permainan..Makasih juga atas kerja samanya J. Kita saudara, toh gagal bukan akhir dari segalanya...o yah saya sangat terkesan dengan kata-kata mas Apin saat saya mau keluar dari BI mas Apin bilang, “teteh, yang baik-baik saja tapi kita yang tidak-tidak baik-baik aja,” saya seperti punya kekuatannnn.... semangat yahh, o yah kapan nie undangannya tea? Insya allah deh datang.

From: Kang Angga
Ayo semangat jadi onlineshop terbesar di Indonesia...
Bls: Makasih, amiennn.. semoga Rumah Mie ada dimana-mana siap deh jadi konsumen kang Angga yang pertama... Semangat J

From: Teh Ema
Tetap Semangat yaa!! Main ke kedai atuh :D Cheers
Bls: Iya teteh, insya allah deh ke kedai ... teteh belanja diaku juga atuh hehhee.. Cheers

From: Pak Sugeng
Wujudkan impian Anda!!
Kawanku,
Ingatlah (1B+5E)X3F=18. Mari kita berkontribusi untuk kejayaan Indonesia tercinta! Mohon Maaf atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekurangan.
Salam CEFE
BLS: Terharu sekalu membaca surat bapak.. Saya jadi semakin percaya dan siap mewujudkan impian-impian saya. Amien semoga kita semua bisa membuat Indonesia ini Jaya.. membangkitkan kembali macam Asia yang sudah lama terbangun.Terim aksih atas bimbingannya, saya juga mohon maaf atas segala kesalahan saya selama pelatihan dan sempat membuat bapak deg-degan...

From: Rian
Tiada hari menyenangkan  tanpa kehadiran Ai. Sosok yang selau ceria dan menghangatkan suasana. Semoga bisnis onlinenya terus maju ok  ^_^
Bls: Terima kasih Rian... Selamat yah kamu menjadi kedua terbaik, semangat semoga sundanese  Ice creamnya sukses

From : Doni
Hatur nuhun teh atas waktu, pengorbanan dan kebersamaan.
Semoga kita menjadi pengusaha sukses!!
Bls: Amien, sama-sama Doni... sukses, ekh seblak cekernya yummi mau lagiiii....

From: Teh Indri
Kamu orang yang menyenanglan, supel, bisa mencairkan suasaana, namun harus bisa menempatkan anatara situasi formal dan non formal. Semangat
Bls: terima kasih teh, selamat yah teteh jadi yang terbaik.. aduh kapan yah aku dapat penghargaan seperti teteh... Semangat

From: Reza Bakti
Terima kasih atas semua waktu, tenaga dan kebersamaan kita. Sampai Jumpa di Rio. Sukses selalu
Bls: sama-sama Reza.. walau terkadang kamu nyebelin, anak ITB yang aneh, huft sorry bawa-bawa lamamater... eh tapi saya gak ngerti disurat kamu itu, sampai jumpa di Rio? Rio apaa? Hahaa ok sukses buat biodieselnyaa....
From: irwan
Saya suka gaya bicara Ai yang manja tapi dewasa dalam berbisnia, semangat ya Ai...
Sedih pisan waktu Ai terlambat.
Bls:  terima kasih, hahha kalo deket kang Irwan tuh serasa jadi anak kecil dan jadi adek yang tidak manis, pasti kang Irwan pusing kalo punya adek seperti saya... terima kasih yah udah sedih hehee. Sukses..
Nb: Kalo ke Jepang lagi bawa Sakuraa yahhh heeh, makasih atas oleh-oleh dari Jepangnya walaupun aku ngambilnya maksa,,,,
From: Asep Suanda
Semangat ya Ai!
Ai selalu ceria dan bahagia, kami merasa kehilangan dihari terakhir. Saya yakin kita bisa sukses bersama dihari depan.
Bls: Terima kash, wah amien semoga saya sellau ceria dan bahagia sehingga bisa menikmati hidup ini... saya juga sedih dihari terakhir tidak bersama kaliann, tapi inilah jalan saya dan cerita saya yang berbeda dengan kalian, tapi semuanya indah kok.. Semangat kawan

From: Sandi
Tetap semangat teh Ai. Perjuangan terus berlanjut, sukses datang selalu untuk kita yang mau berusaha. Salam Sukses
Bls: Amiennnn.. Life must go on.. semangat yahhhh

From: Ebiet
Hatur nuhun bro. Salam sukses
Bls: sama-sama bro J. Eh aku cewek kali,,, hahhaa… makasih juga udah mau nyasar pas nyari caffe.. dan kaget pas aku teriak dijalan karena masih trauma naik motor, makasih yang udah ngingetin jangan terlalu sibuk, apa lagi yahhhh hhhe suksesss 
From: ega
Pantang nyerah ya kawan. Sukses selalu dengan semua impian-impianmu sobat.
Bls: Siappp… suksesss jugaaa J
From: Pak Jerri
Tetap semangat ya…
Sukses selalu
#Inget selalu SCAMPERnya
·         Sampe jumpa di MVE
Bls: Amiennn…. Iya pasti inget sama scamper (sambil buka buku, nyari scamper, heheh), makasih ya pak atas ilmunya, aku banyak banget belajar dari bapak tidak hanya tentang binis tapi banyak lagiii… semangat, gimana nie tawaran naik gunung? Hhehe

Sabtu, 10 November 2012

Arti Pemenang


Kamis, 08 November 2012
Hari ini seperti biasa bangun pagi dan lebih awal karena hari ini adalah puncak dari sebuah perjuangan setelah selama satu bulan saya bergelut dengan busines Plan di BI. Menjadi salah satu peserta CEFE BITrepreneur adalah hal yang paling menyenangkan bagi hidup saya, tentu saja saya tidak menyia-nyiakan hal ini.
Total iyahhh karena bagi saya percuma mengerjakan sesuatu tanpa totalitas. Saya selalu ingat kata-kata mas Bima saat ikut workshop Publik Sepeaking, percuma kamu terjun mengerjalan sesuatu tanpa adanya totalitas, kalo mau kecebur ya basah sekalian jangan hanya kecipratan airnya saja.
Hari ini saya segera pergi karena ada pekerjaan yang belum selesai, yaitu nge_print busines Plan, demgan sedikit deg-degan saya terburu-buru dan mengejar waktu, karena peraturannya tidak ada kata terlambat, Terlambat sama dengan gugur.
Selesai Ngeprint saya berjalan dengan hati tidak tenang, takut terlambat tentu saja, saya mencari ojeg tapi tak ada satupun saya terus berjalan mencari taksi dan menunggu angkot tak ada juga. Saya hanya diam dengan perasaan cemas, tak lama teman saya nelpon dengan suara yang tak jelas, saya tak tahu dia berbicara apa namun tak lama dia Sms dan bilang waktunya habis.
Saya hanya bisa menatap layar Ponsel saya dan dengan perasaan yang tidak karuan, saat itu tak terbayang saya harus berbuat apa, o yah saya udah minta tolong seseorang yang tidak dikenal untk mengantarkan saya dan saya sempat membatalkannya, tapi tiba-tiba pak Jerry  salah satu pementor saya nelpon dan menyuruh saya untuk tetap datang(saya masih berhutang pada orang yang mengantar saya). 
Ok apapun yang terjadi saya harus tetap hadir dan hadapi, hari itu saya tetap melangkah kepintu Bank Indonesia dan saya menunggu di ruangan PKM.
 Tahukah suasana hati saya waktu itu saya merasa tenang, entah ada kekuatan apa, saya berkata hari ini saya adalah pemenang yang sesungguhnya karena mau menerima kekalahan itu, karena masih mau duduk menunggu keputusan apapun itu saya tidak takut, merasa bodoh dan percuma karena saya kalah dipuncak.
Dengan hati tegar saya tetap duam dan melihat beberapa teman yang melihat saya seperti kasihan, yah gugur dipuncak dan hanya tinggal melangkahkan satu kaki saja.
Saya saat itu memutuskan untuk pergi tapi bebrapa teman menahan saya dan mereka peduli dengan saya (thks untuk kakak baru saya kang Irwan, yang peduli sama saya). 
Saat itu saya tidak mau ditanya kenapa? karena saya tak bisa menjawab. dengan hati kuat saya naik kelantai 5 dan tetap persentasi. saya melakukan hal itu walau tahu saya tidak mendapatkan hak untuk penilaian, mungkin saat itu dunia tidak adil pada saya, hanya karena 8 menit saya gugur padahal sebelumnya setiap tugas saya selalu kerjakan. Tapi pikiran itu tak terbersit dibenak saya, walau sudah tak ada penilaian saya tetap persentasi dengan performa teerbaik, tetap semangat dan yakin. saya tak merasa rugi walau sudah mengorbankan banyak hal, waktu, pikiran dan kuliah.
Mungkin saya masih harus tetap belajar, dan pelajaran sesungguhnya itu adalah melawan suatu penyesalan kemudian kembali terbangun untuk kembali merangkai puzle-puzle impian saya. saya adalah pemenang karena bisa melewati itu semua. Saya adalah yang terkuat karena tetap tegar. Impian saya tak akan terkubur hanya karena saya gagal.   


Selasa, 30 Oktober 2012

Tuan Dan Nona


Dua orang duduk di sudut taman kota saling bertatap tapi tidak saling bicara.Laki-laki yang terlihat tangguh namun sebenarnya hatinya rapuh, dan seorang perempuan yang senang berkhayal, dunianya adalah mimpi. Mereka hanya bermain dalam pikiran masing-masing saling menatap dan menganalisa, tapi tidak saling berkata.
Tuan
Hey  Nona, apa yang salah denganmu? Apa yang membuatmu tenggelam dalam khayal? Apa enaknya?
Nona
Hey tuan, apa yang salah denganmu? Seakan dunia hanya kamu?
Tuan
Nona, apa yang salah denganmu? Tak pernah merasakan cinta, tak berkawan, yah kawanmu hanya impian.
Nona
Tuan, apakah aku salah ketika aku melihat sisi lain dalam dirimu? Sepertinya kamu adalah pangeran impianku, yang hadir disetiap mimpiku.
Tuan
Nona, aku tidak bisa masuk dalam khayalmu dan itu sangat sulit untuk aku jangkau
Nona
Tuan, aku sangat yakin kau adalah pangeran berkuda putih yang akan menjemputku di pesta dansa.
Tuan
Nona, saya tidak pernah datang ke pesta dansa, saya tidak punya kuda
Nona
Apakah aku yang salah melihat, tapi aku yakin laki-laki itu adalah kamu
Tuan
Aku tak peduli nona dengan laki-laki itu, karena lelaki hanya ada dalam imajinasimu yang sangat jauhh
Nona
Tuan, aku jatuh cinta pada lelaki gagah perkasa yang aku temui dipesta dansa itu
Tuan
Tapi itu bukan aku. Dan sampai saat ini aku masih menunggu perempuan keibuan yang bisa menyayangiku di kehidupan nyata ini. Mnedampingiku dikala suka dan duka. Merwatku dikala sakit bukan anda Nona, perempuan pengkhayal
Nona
Tuan, Tahukah kamu di pesta dansa itu, kamu memlukku, dan mengecup bibirku, aku seperti perempuan yang paling bahagia didunia, dan semua orang melihat kita mereka iri.
Tuan
Stop berbicara dunia yang tak bisa kujangkau, coba nona kau lihat perempuan yang sedang duduk dengan seorang anak itu? Betapa dia lembutnya, mengasuh anaknya dengan segenap kasih sayang, oh dialah perempuan impianku nona, hah? Enapa aku jadi terjebak dalam dunia khayal sepertimu
Nona
Aku akan jadi seorang permaisuri dikeraton cintamu tuan, dan akupun akan memberikanmu mlaikat kecil yang akan membuatmu terus tersenyum, dan tak merasa lelah mengarungi hidup ini. Kau tidak terjebak hanya sedang berusaha memahami duniaku
Tuan
Bukan, aku tidak suka dengan dunia khayal yang hanya meneggelamkan dalam mimipi indah tanpa kenyataan
Nona
Tidak tuan, duniaku adalah dunia terindah yang tak akan kau temui didunia nyatamu, masuklah dan rasakan,
Tuan
Tidak, dari dulu aku anti dengan dunia seperti itu, hidup ini nyata nona bukan khayalanmu saja, aku yakin ada yang salah memnag denganmu
Nona
Aku tidak akan memaksa, namun kapanpun kamu  mau masuk kedalam  duniaku aku akan selalu membukakan pintu itu untukmu.
Mereka berdua saling tatp dan tetap tanpa bicara, Lkai-laki itu pergi berjalan melawan arah jarum jam dan tanpa membalikan badannya. Dan perempuan itu menatap punggung laki-laki itu dan dia masih sibuk dengan dnianya, dunia khayal. Laki-laki itu tiba-tiba membalikan tubuhnya dan ingin meraih tangan perempuan itu membawanya ke istana cinta, namun sayang  perempuan pengkhayal itu sudah tak terlihat.

Jumat, 21 September 2012

Menghitung Hujan









Aku menatap hujan dijendela kamar. Aku mengitungnya tetes demi tetes. 1000 tetes ternyata, tiba-tiba Mirza hadir dibelakangku, pakaiannya basah kemudian dia tersenyum padaku dan berkata “2000 butir, kamu salah menghitung”. Aku tak peduli dengan kata-katanya, aku segera meraih handuk dan menyurunya untuk mengeringkan badan.
“Kebiasaan, main ujan-ujanan nanti sakit gimana, terus kalau ibu tahu pasti dimarahin,” aku memasang muka jutek, dia malah tersenyum sebari tangannya menggosok-gosokan handuk dikepalanya.
“Kalau aku sakit  ya enak biar dirawat sama kamu,”
“Aku mana sempet merawatmu, lagian mana aku mau,”aku masih memasang muka yang asam.
“Ekh, kamu selalu salah menghitung hujan, kamu tidak pandai untuk urusan yang satu ini,”
Kamu yang salah, tadi itu ada 1000, kamu kan gak ngitung mana kamu tahu,” kataku sambil menyodorkan teh hangat.
“Aku kan ujan-ujanan jadi aku tahu ada berapa tetes hujannya, dataku lebih akuratkan? Dari pada data yang kamu dapat hanya dibalik jendela,” Mirza masih keukeuh dengan argumennya.
“Kamu tidak mau ngalah, ya terserah kamu saja,”
Eits, hujan itu hidupku, mana mau aku menyerah padamu untuk mempertahankan hujan,”
“iyah, aku tahu,” Aku pergi meninggalkannya yang masih sibuk dengan teh manis hangat.
Hujan terus mengguyur kota Kembang ini, hujan yang dirindukan oleh semuanya. Hujan yang dinanti selama satu tahun.
Bahkan ada sebagian masyrakat solat istisqa untuk meminta hujan pada yang kuasa. Namun semua akan tiba pada waktunya, hujan akhirnya turun.
Tanpa hujan, sumur kekeringan, air satu gelas saja begitu berarti. Air ibarat emas yang hanya bisa dibeli oleh orang-orang kaya. Mereka yang berpenghasilan pas-pasan tidak bisa memebelinya. Hujan seperti berkah pada hari ini, semua bersujud atas turunnya hujan.
Dan akupun begitu merindukan menghitung hujan. Bulir-bulir air itu laksana permata yang akan aku hitung.
Aku tak bosan menghitung hujan, ini hobyku sama seperti Mirza, tapi Mirza akan selalu bilang aku selalu salah jika menghitung hujan, dia yang merasa paling benar jika menghitung hujan. Aku tak peduli bagiku yang penting adalah menghitung hujan.
Aku tak mau diganggu jika sedang menghitung hujan, ini momen yang indah bagiku. Jangan tanyakan bagaimana  caranya menghitung hujan, hanya aku dan Mirza yang tahu, dan yang pasti ini rahasia kami berdua. Kami tak mau membocorkannya pada siapapun, kami takut kalian akan punya hobby yang sama dengan kami menghitung hujan.
Hujan pertama ini berkah, keesokan paginya aku meendapat telpon dari bule, ibunya Mirza di kampung. Bule bilang ada pesta merayakan hujan dikampung, semuanya membuat tumpeng dan akan berdoa ditengah lapang. Ini pertanda baik, semua penduduk kampung sudah bisa bercocok tanam lagi.
dan kekeringan akan berakhir. Aku senang mendengarnya dan penasaran dengan upacara hujan ini, seperti apa? Apakah akan lebih indah daripada menghitung hujan? Mirza tak pernah cerita ada pesta hujan, aku berniat ingin pergi kekampung Mirza melihat pesta hujan.
“Bu, aku ingin pergi kerumah bule, aku mau melihat pesta hujan”aku mengutarakan keinginanku dan berharap ibu mengijinkanku.
“Pergi sama siapa, Mirza ikut?”
“Gak tahu, aku belum nanyain sama Mirza,”
“Kamu masih saja penasaran dengan hujan, sudahlah berhenti mengagumi hujan,”
Hujan itu rahmat dari Allah bu, gimana aku gak kagum sama hujan, ibu bisa rasakan sendiri setahun kemarin tanpa hujan, gimana rasanya? Kering, mau mandi susah. Untung bu kita punya uang jadi bisa beli air. liat petani-petani di desa sana gagal panen karena gak ada hujan,”
‘Iya, ibu juga tahu. Tapi hujan juga akan jadi musibah,”
Lah, itu ya tergantung sama manusianya bu. Semua yang dari Allah itu rahmat, hanya saja akan jadi malapetaka ketika sudah nyampe ketangan manusia tang salah,”
“iya, wah kamu makin ngerti masalah yang seperti itu,”
Aku kan sekolah bu. Aku juga diajarin sama ibu untuk peka terhadap lingkungan, dan bersyukur sama rahmat tuhan,”
“ya nduk,”
Jadi gimana boleh gak aku melihat pesta hujan,”
“Ya terserah kamu, udah gede udah bisa jaga diri, sing penting kamu hati-hati salamin sama bulemu, ibu udah kangen sebenanya sama bule, tapi kerjaan ibu disini banyak to,”
Iyo ibu, ah ibu ya kalo yang dipikirin kerjaan ya gak akan selesai sampai kapanpun juga. Aku yakin bule pengen ketemu ibu  si mbah juga, udah lama ibu gak nengok si mbah,”
Nanti ibu pasti akan luangin waktu. Dengan kamu kesana juga kan sama dengan pengganti ibu,”
“Yo beda bu, anaknya si mbahkan ibu bukan aku. Mana bisa sama,”
Nduk, udah makin pinter aja kamu. Yowis ibu lagi males berdebat, kapan kamu mau berangkat ke Wonogiri?”
Lusa bu. Besok aku mau pesen tiket keretanya dulu,”
***
Muka berseri terpancar dari semua warga yang hendak merayakan hujan. Kemarin saat aku berjalan melewati kampung, sawah-sawah yang  mengering mulai digarap lagi. Tenaga para petani  itu akan mengubah butiran-butiran tanah menjadi padi-padian yang kemudian akan terhidang dimeja.
Terkadang aku berpikir perjalanan nasi menuju meja makan ternyata sangat panjang. Pertama dia hanya sebutir padi yang kemudian disemai oleh pak tani, setelah disemai padi itu tumbuh menjadi bibit yang siap ditanam disawah yang subur, dan sebelumnya telah melewati proses pembajakan.
Setelah ditanam padi tersebut harus dirawat dengan baik, diberi pupuk supaya subur dan melimpah, jika hasilnya melimpah kita semua tidak akan kelaparan. Setelah ditunggu berbulan-bulan padi itu matang dan siap dipanen, para petani semangat melihat tanamannya dipanen. Setelah dipanen tentu tak akan langsung jadi nasi yang siap disantap diatas meja.
Padi itu masih harus melewati proses pengeringan dan masuk mesin  penggilingan agar menjadi beras, selesai jadi beras baru bisa dinanak menjadi nasi yang tersaji diatas meja.
Hari ini aku menemani bule kepasar  untuk berbelanja keperluan nanti malam.
Bule membeli bermacam-macam keperluan seperti ayam kampung, dan beberapa makanan ringan.
“Untuk pesta hujan harus nyiapin serepot ini ya bule?”
“Iya, ini rasa syukur kita sama gusti allah  hujan udah turun. Segini ga seberapa nduk, dibandingkan dengan rahmatnya,”
Bukannya musyrik ya bule kalo kita kayak beginian,”
Lah, musyrik gimana?”
“Iyah nantinya inikan dijadiin sesajen kan bule?’
Yo ndak toh nduk, bule beli ini bukan untuk sesajen, tapi untuk dibagikan pada tetangga dan yang datang dipesta hujan nanti,”
“Oh, aku kira ini untuk sesajen yang akan dikasih ke mbah apa gitu,”
“Walah ndok, jaman sekarang teknologi udah maju, walaupun bule tinggal dikampung tapi kan bule juga ngikutin perkembangan jaman,”
“iya bule, emang gaul”
Bule Darmi hanya tersenyum.
“Kita beli apa algi bule?”
Beli sirih buat si mbahmu,”
Aku tak sabar ingin menyaksikan pesta hujan ini, rasanya jika bisa aku ingin cepat memutarkan waktu. Ketika sedang membantu bule menyiapkan makanan untuk pesta hujan, tak lama  hujan turun aku segera ke jendela dan duduk melakukan ritualku menghitung hujan.
Nduk, lagi opo toh?”
Menghitung hujan bule,”
Kamu ini sama kayak Mirza, punya hobby kok menghitung hujan?”
“Seru bule.kalo bule udah nyoba pasti ketagihan,?
“Walah, nduk kayak bule gak punya pekerjaan lain aja harus menghitung hujan. Kalo ngitung duit bule mau,”
“Akh bule. Duit aja,”
Lah iya toh ndok, namanya orang hidup perlu duit. Orang-orang berlomba-lomba pengen duduk dikursi dewan, yang dicari apa? Yo duit toh?
Bule ngerti politik, aku sih ngertinya hujan aja,”
Yo uwis bule nyiapin dulu buat pesta hujan, kamu siap-siap gih,”
Nanti bule setelah menghitung hujan,”
Aku melihat bule berlalu kedapur, tuhan sepertinya tahu jika malam ini akan digelar pesta hujan. Hujan yang tadi begitu deras kini seolah-olah dihentikan. Aku membantu bule membawa makanan ke aula desa. Disana telah banyak sesepuh yang siap berdoa bersyukur kepada tuhan yang maha esa.
Setelah selesai solat isya doa tersebut digelar, semuanya terasa khidmat menunduk dan sebagian mengucapkan amien.
Setelah doa selesai, semua boleh memakan makanan yang disajikan. Banyak yang berebut dan terlihat lucu. Namun ternyata pesta hujan tak cukup sampai disitu. Para pemuda dan pemudi desa menanpilkan tarian Bedaya Tumuruning Wahyu Katresnan. Tarian ini dibawakan oleh 12 penari, dimaan Sembilan penari merupakan penari inti, dua penari membawa dupa dan seorang menjadi penembang.
 Sedangkan untuk  anak-anak kecil  bersolawat seperti sebuah khasidahan mengucapkan salam kepada nabi Muhammad. Dan kembang api bersinar diudara. Suara petasan menambah semarak pesta hujan. 
Tak hanya itu, sebuah pementasan drama dibawakan juga oleh sekelompok remaja yang tengah menginjak masa pubertas. Sebuah drama tentang hujan.
Ada seorang yang menjadi raja hujan dan awan. Raja hujan yang amat baik dan awan yang dendam. Terrnyata awan dendam pada manusia yang selalu mengotorinya, namun raja hujan teramat baik sehingga dia tidak mau mengabulkan permintaan awan untuk membalas dendam pada manusia. Drama itu sangat keren, entah siapa yang mengonsep drama itu, ternyata didesa kecil ini lebih peduli terhadap lingkungan. Pesta hujan selesai jam 12 malam.
Aku puas dan tidak sia-sia melihat pesta hujan ini. Malam ini akupun tidur diiringi dengan nada rintikan hujan, tapi karena ngantuk aku tidak bisa menghitung hujan kali ini.
Tak ada mentari pagi ini. Awan mendung, entahlah kenapa. Aku malas beranjak dari tempat tidur namun bule berteriak-teriak, hingga mengagetkan seisi rumah. Aku menghampirinya diruang TV.
“Kenapa bule, ada apa?”
“Coba nduk liat berita itu,”
Aku sontak kaget melihatnya. Ternyata ramalan itu terjadi. Jakarta terendam. Tak ada yang tersisa, semuanya seperti laut, gedung-gedung bertingkat itu kini tak ada, semuanya musnah. Liputan itu diambil dari heli. Semua Warga diungsikan kedaerah terdekat diangkut menggunakan pesawat karena tak mungkin memakai jalur darat. Tak ada Jakarta yang dulu yang menjadi incaran para kaum urban. Semua lumpuh total, kesedihan tergurat dari wajah para warganya. Ini semua terjadi karena semalam Jakarta diguyur hujan.
Tanggul-tanggul jebol. Bogor sebagai kota serapan hujan tak mampu juga menampung hujan karena semuanya berubah menjadi villa. Laut-laut Abrasi, selokan meluap Jakarta kini lautan, gedung-gedung runtuh entah kenapa bangunan kokoh itu habis juga oleh air.
“Bule, seharusnya mereka yang ada di Jakarta menghitung hujan dan mengadakan pesta hujan,”kataku pelan.
Bule hanya terdiam dan meneteskan air mata, padahal tak ada sanak sodara disana.


Sudah ga berasa yah sekarang sudah bulan Desember lagi, yah sudah memasuki musim hujan, dan ornamen taun baru serta natal dimana-mana. Ah De...