Kamis, 08 November 2012
Hari ini seperti biasa bangun
pagi dan lebih awal karena hari ini adalah puncak dari sebuah perjuangan
setelah selama satu bulan saya bergelut dengan busines Plan di BI. Menjadi
salah satu peserta CEFE BITrepreneur adalah hal yang paling menyenangkan bagi
hidup saya, tentu saja saya tidak menyia-nyiakan hal ini.
Total iyahhh karena bagi saya percuma mengerjakan sesuatu
tanpa totalitas. Saya selalu ingat kata-kata mas Bima saat ikut workshop Publik
Sepeaking, percuma kamu terjun mengerjalan sesuatu tanpa adanya totalitas, kalo
mau kecebur ya basah sekalian jangan hanya kecipratan airnya saja.
Hari ini saya segera pergi karena ada pekerjaan yang belum selesai, yaitu nge_print busines Plan, demgan sedikit deg-degan saya terburu-buru dan mengejar waktu, karena peraturannya tidak ada kata terlambat, Terlambat sama dengan gugur.
Selesai Ngeprint saya berjalan dengan hati tidak tenang, takut terlambat tentu saja, saya mencari ojeg tapi tak ada satupun saya terus berjalan mencari taksi dan menunggu angkot tak ada juga. Saya hanya diam dengan perasaan cemas, tak lama teman saya nelpon dengan suara yang tak jelas, saya tak tahu dia berbicara apa namun tak lama dia Sms dan bilang waktunya habis.
Hari ini saya segera pergi karena ada pekerjaan yang belum selesai, yaitu nge_print busines Plan, demgan sedikit deg-degan saya terburu-buru dan mengejar waktu, karena peraturannya tidak ada kata terlambat, Terlambat sama dengan gugur.
Selesai Ngeprint saya berjalan dengan hati tidak tenang, takut terlambat tentu saja, saya mencari ojeg tapi tak ada satupun saya terus berjalan mencari taksi dan menunggu angkot tak ada juga. Saya hanya diam dengan perasaan cemas, tak lama teman saya nelpon dengan suara yang tak jelas, saya tak tahu dia berbicara apa namun tak lama dia Sms dan bilang waktunya habis.
Saya hanya bisa menatap layar Ponsel saya dan dengan
perasaan yang tidak karuan, saat itu tak terbayang saya harus berbuat apa, o
yah saya udah minta tolong seseorang yang tidak dikenal untk mengantarkan saya
dan saya sempat membatalkannya, tapi tiba-tiba pak Jerry salah satu
pementor saya nelpon dan menyuruh saya untuk tetap datang(saya masih berhutang
pada orang yang mengantar saya).
Ok apapun yang terjadi saya
harus tetap hadir dan hadapi, hari itu saya tetap melangkah kepintu Bank
Indonesia dan saya menunggu di ruangan PKM.
Tahukah suasana hati
saya waktu itu saya merasa tenang, entah ada kekuatan apa, saya berkata hari ini
saya adalah pemenang yang sesungguhnya karena mau menerima kekalahan itu,
karena masih mau duduk menunggu keputusan apapun itu saya tidak takut, merasa
bodoh dan percuma karena saya kalah dipuncak.
Dengan hati tegar saya tetap duam dan melihat beberapa
teman yang melihat saya seperti kasihan, yah gugur dipuncak dan hanya tinggal
melangkahkan satu kaki saja.
Saya saat itu memutuskan untuk pergi tapi bebrapa teman
menahan saya dan mereka peduli dengan saya (thks untuk kakak baru saya kang
Irwan, yang peduli sama saya).
Saat itu saya tidak mau
ditanya kenapa? karena saya tak bisa menjawab. dengan hati kuat saya naik
kelantai 5 dan tetap persentasi. saya melakukan hal itu walau tahu saya tidak
mendapatkan hak untuk penilaian, mungkin saat itu dunia tidak adil pada saya,
hanya karena 8 menit saya gugur padahal sebelumnya setiap tugas saya selalu
kerjakan. Tapi pikiran itu tak terbersit dibenak saya, walau sudah tak ada
penilaian saya tetap persentasi dengan performa teerbaik, tetap semangat dan
yakin. saya tak merasa rugi walau sudah mengorbankan banyak hal, waktu, pikiran
dan kuliah.
Mungkin saya masih harus tetap belajar, dan pelajaran
sesungguhnya itu adalah melawan suatu penyesalan kemudian kembali terbangun
untuk kembali merangkai puzle-puzle impian saya. saya adalah pemenang karena
bisa melewati itu semua. Saya adalah yang terkuat karena tetap tegar. Impian
saya tak akan terkubur hanya karena saya gagal.
Amazing...
BalasHapusPenuh keoptimisan hidup.
Good luck ai, don't give up. :))