Ornamen-ornamen
khas 17-an memenuhi pekarangan. Bendera merah putih berkibar dengan gagahnya.
Sang Garuda kini bisa terbang bebas tanpa himpitan dan desakan penjajah. Hey
langit itu benar-benar milik negeri ini, kini tak akan ada agi yang menembak
saat menyanyikan lagu Indonesia Raya,
tak akan ada yang merobek saat Sang Saka Merah Putih berkibar. Inilah
kemerdekaan yang telah 68 tahun diraih.
Lalu
apa yang telah bangsa ini raih selama setengah abad lebih diraihnya? Apakah
kita benar-benar merdeka? Sebuah pertanyaan yang sering saya dengar dari
lontaran para pembaca berita? Atau kita pernah lupa jika dulu bangsa kita
pernah dijajah negeri kincir angin dan negeri matahari terbit?
Saya
tidak akan membahas tentang itu, biarkan
saja mereka orang-orang pintar dan para wakil kita yang duduk di kursi
memperbincangkannya. Yang menyelinap dalam ingatan saya saat ini adalah saya
tidak pernah memikirkan hadiah untuk tanah air ini. Ya, berbeda sekali ketika
ada teman berulang tahun, bisanya saya mencarikan mereka hadiah.
Hadiah
apa yang bisa saya berikan untuk negeri ini? Selain hujatan, dan umpatan negeri
dengan sistem yang buruk, korupsi yang membudaya, pembangunan yang tidak merata?
Rasanya saya tidak pantas lagi mengucapkan itu karena selama saya dilahirkan
ditanah ini belum satu hadiahpun yang bisa saya persembahkan. Saya punya PR
yang besar untuk negeri ini, saya muda,
saya berpendidikan, Tuhan menciptakan saya dengan tubuh yang sempurna, Tuhan
memberikan kesempatan saya untuk menyerap ilmu yang banyak, kemudahan fasilitas
yang tidak didapatkan dengan mudah oleh teman-teman saya yang hidup diluar Pulau Jawa.
Saat ini yang saya perlukan hanya kemauan, impian, keyakinan, dan
bekerja dengan keras. Menggunakan tangan dan kaki saya dengan maksimal, saya
yakin bisa merubah keadaan negeri ini walau sedikit. Menciptakan masyarakat
literacy seperti yang saya impikan, membangun sekolah yang tidak menjadikan
siswanya hanya sebagai robot penghapal dan prestasi hanya sebatas mencapai
angka-angka diraport. Membangun sebuah yayasan yang bisa menolong para wanita
Indonesia dari kanker.
Saya selalu percaya hidup itu sesuai dengan pengharapan
dan kerja keras kita, tuhan pun akan melihat seberapa keras kita berjuang, dan
aa tujuan kita, dan saya yakin materi
itu bukan suatu tujuan, Jika tujuan hidup kita hanya sebatas uang hanya uang
saja yang akan kita dapat tidak lebih dari itu.
Selamat
ulang tahun Indonesiaku, semoga tahun depan saya bisa memberimu hadiah, dan
teman-teman saya di pelosok negeri inipun sama bisa memberikanmu hadiah.