Jumat, 26 Agustus 2016

Surat Untuk Kamu









Hallo Dear

Saya mulai berjanji untuk tidak mau berharap pada siapapun. Saat ini saya juga sedang berusaha untuk memantaskan diri, untuk kamu kelak, dan untuk anak-anak kita nanti. Bukankah seperti yang pernah kamu bilang, bahwa perempuan itu adalah sekolah untuk anak-anaknya, sehingga kata-kata itu mengharuskan saya untuk belajar dan belajar agar anak kita nanti punya ibu yang cerdas, punya ibu yang luar biasa.

Dear

Kamu percaya gak soal klik? Hmm bukan semacam klik di mouse atau tombol hehe, tapi ini soal hati. Bahkan untuk bertemanpun kita harrus merasa klik, coba aja dari ratusan orang yang kita jumpa, hanya sebagian orang bukan yang bisa menjadi teman kita. Saya percaya soal ini, bahwa hati itu harus klik.

Entahlah ini apa namanya. Saya tidak mau mendeskripsikannya terlalu jauh. Saya hanya suka mengobrol sama kamu. Rasanya saat kita berjumpa saya ingin terus bercerita banyak. Saya ingin berbagi banyak hal, dan saya seolah-olah sudah mengenalmu jauh sekali. Tapi sekali lagi saya takut sungguh jika itu sebenarnya bukan perasaan yang benar, itu hanya ujian dari tuhan seberapa bisa saya tetap beristiqamah dengan apa yang menjadi niat saya saat ini.

Saat ini saya hanya sedang berpasrah, saya percaya bahwa hal-hal baik dengan niat baik akan didekatkan. Saya juga percaya bahwa Tuhan jauh lebih tau tentang skenario indah lainnya. Saya hanya akan terus menitip doa, tapi maaf saya memang tidak menyebutkan nama kamu dalam doa saya. Yah, saya hanya berdoa untuk siapapun orangnya yang terbaik untuk hidup saya agar segera didekatkan. Dan untuk mengisi waktu itu, saya sedang ingin melakukan hal-hal yang membuat saya berkembang.

Bagaimana kabar hari ini? Terima kasih selalu mendukung dan membantu saya dalam setiap pekerjaan saya, walaupun kadang itu sangat merepotkanmu. Atau kadang saya berpikir negative ketika kamu sedang sibuk dengan pekerjaanmu. Entah kenapa, saya merasa kamu itu beda. Saya seperti menemukan cermin diri saya padamu saat pertama kali kita kenal, padahal itu kita belum ketemu. Langit Jakarta mulai gelap, semoga kerja kerasmu hari ini diberkahi oleh Tuhan.

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...