Lucu ya ketika bertemu
dengan teman lama, terkadang yang pertama kali ditanyakan sama mereka itu “kamu
sedang pacaran dengan siapa?” atau kalau datang ke pernikahan teman (apa lagi
bulan ini bulan menikah) kapan menyusul? Pacarnya orang mana? Loh kok datang
sendiri, pacarnya ga ikut?” kenapa pertanyaannya ga, o ya kuliah kamu gimana
kapan lulus? Nanti rencana kerja dimana?” aduuh kalo udah ditanya pacar jawaban
yang jitu dan basi itu “lagi ga mau pacaran dulu, mau fokus skripsi, fokus
kuliah dll”
Lalu kapan jodoh itu datang?
Sebenarnya ini masih jauh kepikiran untuk menikah dan membangun rumah tangga,
hanya saja sat bertemu teman SD yang sudah menggendong baby atau datang ke
pernikah terlintas aku menikah dengan siapakah kelak? Bisa saja kan jodoh kita
itu mungkin saja teman SD, SMP, SMA, atau bahkan mungkin orang yang duduk
sebelah kita saat ini padahal kita tidak mengenalnya. Atau orang yang kita
kenal lewat sosmed padahal tak terpikir sebelumnya untuk mengenal dia. Hmm bisa
sekarang yang menjadi lawan debat kita, teman curhat dan banyak kemungkinan
lainnya.
Jodoh itu memang rahasia
Tuhan, dan ya bisa dibilang takdir dari Tuhan hanya saja bolehkan takdir itu
diperjuangkan dan diharapkan. Maksudnya begini, bolehkan kita memperjuangkan
agar jodoh kita kelak yang baik dan terbaik buat hidup kita.
Tapi Tuhan maha keren ya,
dari milyaran manusia yang ada saat ini dia bisa memasang-masangkan manusia dan
pas. Bagaimana coba caranya? Jika dipikirkan oleh logika sungguh tak masu akal.
Tuhan bisa mengatur sudah pertemuan sehingga menjadi sebuah skenario yang indah.
Makanya Tuhan menjadi sutradara yang terbaik.
Jodoh impian. Yups semua
orang mempunyai pasangan yang dia impikan. Para wanita memimpikan seorang
pangeran yang mapan, tampan, pintar dan tentu baik. Laki-laki memimpikan
seorang putri yang cantik, pintar dan calon ibu yang baik untuk anak-anaknya
kelak. Tapi semuanya tidak seindah kisah
barbie, drama korea atau ftv. Inilah hidup dengan skenario dan sutradara
terbaik dan kita harus mau menjalaninya, memperjuangkannya dan menerimanya.
Terkadang penasaran juga,
tapi ya kita diharuskan bersabar hingga akhirnya bisa bertemu dengan yang
bernama “jodoh”. Tapi kita tetap harus berdoa, semoga ketika kita menikah nanti
pernikahan itu adalah benar-benar pernikahan yang kita impikan, pernikahan yang
akan membawa kita pada surga allah dan pernikahan yang penuh berkah.
Siapapun pasangan kita kelak
yang jelas dia adalah seseorang yang bertanggung jawab atas segala tingkah laku
dan ucapannya, seseorang yang akan membahagiakan kita, seseorang yang tidak
akan menghianati kita. Amiin...