Sabtu, 16 Agustus 2014

Jodoh






Lucu ya ketika bertemu dengan teman lama, terkadang yang pertama kali ditanyakan sama mereka itu “kamu sedang pacaran dengan siapa?” atau kalau datang ke pernikahan teman (apa lagi bulan ini bulan menikah) kapan menyusul? Pacarnya orang mana? Loh kok datang sendiri, pacarnya ga ikut?” kenapa pertanyaannya ga, o ya kuliah kamu gimana kapan lulus? Nanti rencana kerja dimana?” aduuh kalo udah ditanya pacar jawaban yang jitu dan basi itu “lagi ga mau pacaran dulu, mau fokus skripsi, fokus kuliah dll”

Lalu kapan jodoh itu datang? Sebenarnya ini masih jauh kepikiran untuk menikah dan membangun rumah tangga, hanya saja sat bertemu teman SD yang sudah menggendong baby atau datang ke pernikah terlintas aku menikah dengan siapakah kelak? Bisa saja kan jodoh kita itu mungkin saja teman SD, SMP, SMA, atau bahkan mungkin orang yang duduk sebelah kita saat ini padahal kita tidak mengenalnya. Atau orang yang kita kenal lewat sosmed padahal tak terpikir sebelumnya untuk mengenal dia. Hmm bisa sekarang yang menjadi lawan debat kita, teman curhat dan banyak kemungkinan lainnya.

Jodoh itu memang rahasia Tuhan, dan ya bisa dibilang takdir dari Tuhan hanya saja bolehkan takdir itu diperjuangkan dan diharapkan. Maksudnya begini, bolehkan kita memperjuangkan agar jodoh kita kelak yang baik dan terbaik buat hidup kita.

Tapi Tuhan maha keren ya, dari milyaran manusia yang ada saat ini dia bisa memasang-masangkan manusia dan pas. Bagaimana coba caranya? Jika dipikirkan oleh logika sungguh tak masu akal. Tuhan bisa mengatur sudah pertemuan sehingga menjadi sebuah skenario yang indah. Makanya Tuhan menjadi sutradara yang terbaik.

Jodoh impian. Yups semua orang mempunyai pasangan yang dia impikan. Para wanita memimpikan seorang pangeran yang mapan, tampan, pintar dan tentu baik. Laki-laki memimpikan seorang putri yang cantik, pintar dan calon ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Tapi semuanya tidak seindah kisah  barbie, drama korea atau ftv. Inilah hidup dengan skenario dan sutradara terbaik dan kita harus mau menjalaninya, memperjuangkannya dan menerimanya.

Terkadang penasaran juga, tapi ya kita diharuskan bersabar hingga akhirnya bisa bertemu dengan yang bernama “jodoh”. Tapi kita tetap harus berdoa, semoga ketika kita menikah nanti pernikahan itu adalah benar-benar pernikahan yang kita impikan, pernikahan yang akan membawa kita pada surga allah dan pernikahan yang penuh berkah.

Siapapun pasangan kita kelak yang jelas dia adalah seseorang yang bertanggung jawab atas segala tingkah laku dan ucapannya, seseorang yang akan membahagiakan kita, seseorang yang tidak akan menghianati kita. Amiin...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...