Semua orang tak pernah tahu dan sepertinya tak harus tahuu, biarakan lah aku yang tahu dan merasakan semua ini, namun aku menulis ini semua karena aku ingin memberikan cerita yang hebat dari mamaku, aku terlahir dari seorang ibu yang sangat hebat, entah aku tak tahu apa jadinya jika aku tidak terlahir dari rahim dia mungkin aku tidak akan bisa merasakan apa yang aku rasakan sekarang. walaupun seperti itu ada hal yang aku benci dari semuanay tentang ayahku akh haruskah aku membenci dia? walau bagaimanapun dia adalah ayahku, ayah yang telah mengadakan aku kedunia fana ini. Mamaku begitu kuat menjalani semua ini di terlantarkan dan dibohongi adalah hal yang amat menyakitkan, namun dia manmpu melewati semua ini tanpa membenciku sedikitpun. Mama membesarkan aku seorang diri dengan penuh perjuangan apapun akan dia lakukan hanya untuk kebahagiaanku, entah dengan cara pa aku mampu membalasnya mungkin hanya dengan aku belajar dan berjanji serta mampu menepatinya aku bisa membahagiakan mama.
19 tahun aku tak pernah tahu sosok ayahku, ya sungguh ironis dan menyedihkan namun inilah hidup yang sudah di berikan tuhan untukku, dan mamakulah yang mendidik aku, sampei mamaku berjuang apapun agar bisa memenuhi kebutuhan papun untukku. Saat ekonomi kita terpuruk mam rela menjadi buruh, mamaku yang dulu manja karena anak satu-satunya semua itu telah ia lupakan semuanya hanya karena demi aku yang harus mendapatkan pendidikan yang layak. Perjuangan mama begitu berat, namun walaupun begitu mama tidak sendirian disinilah kebesaran dan keadilan tuhan walaupun aku tak mampu mengenal sosok ayahku namun tuhan telah mengirim seseorang yang mampu memberikan kasih sayang padaku, aku tak pernah merasa kekurangan kasih sayang seorang ayah.
Mama selau menerima cercaan dan makian dari orang-orang karena kerja kerasnya, mereka selalu menganggap remeh mama padahal mamaku begitu hebat, mama bekerja dari pagi sampe sore hanya untuk uang sepuluh ribu itulah ketika keadaan ekonomi keluargaku terpuruk dan malam hari mamaku tak pernah lupa walaupun lelah menyelimuti untuk bertemu sang pencipta. Mama selau mengajarkan tak hanya cukup ilmu dunia karena dunia ini sebenarnya hanya untuk singgah sementara karena kehidupan sesungguhnya adalah di akherat kelak.
sorot mata mama yang penuh kasih yang selalu menyuapi aku walaupun usiaku sudah dewasa selalu membuat air mataku meleleh, mama masih menganggap aku anak kecil, ya karena sikap mam yang selalu memanjakan anak-anaknya sehingga aku masih selalu dianggap anak kecil. mama taka akn membiarkan anak-anaknya tidur sendiri ketika sakit. aku masih selalu di belai di cium dan disuapin ketika aku manja, mamaku tak akan tidur sebelum aku datang kerumah, aku merasa bersalah ketika aku melakukan hal yang bodoh dan ku rasa itu adalah yang palling bodoh semoga aku tidak mengulanginya lagi, aku membiarkan mama menungguku sampe malam padahal aku bersenang-senang dengan temanku, aku ingin menagis dan menyesal serta berjanji aku tak akan mengulangi itu semua.
19 tahun aku tak pernah tahu sosok ayahku, ya sungguh ironis dan menyedihkan namun inilah hidup yang sudah di berikan tuhan untukku, dan mamakulah yang mendidik aku, sampei mamaku berjuang apapun agar bisa memenuhi kebutuhan papun untukku. Saat ekonomi kita terpuruk mam rela menjadi buruh, mamaku yang dulu manja karena anak satu-satunya semua itu telah ia lupakan semuanya hanya karena demi aku yang harus mendapatkan pendidikan yang layak. Perjuangan mama begitu berat, namun walaupun begitu mama tidak sendirian disinilah kebesaran dan keadilan tuhan walaupun aku tak mampu mengenal sosok ayahku namun tuhan telah mengirim seseorang yang mampu memberikan kasih sayang padaku, aku tak pernah merasa kekurangan kasih sayang seorang ayah.
Mama selau menerima cercaan dan makian dari orang-orang karena kerja kerasnya, mereka selalu menganggap remeh mama padahal mamaku begitu hebat, mama bekerja dari pagi sampe sore hanya untuk uang sepuluh ribu itulah ketika keadaan ekonomi keluargaku terpuruk dan malam hari mamaku tak pernah lupa walaupun lelah menyelimuti untuk bertemu sang pencipta. Mama selau mengajarkan tak hanya cukup ilmu dunia karena dunia ini sebenarnya hanya untuk singgah sementara karena kehidupan sesungguhnya adalah di akherat kelak.
sorot mata mama yang penuh kasih yang selalu menyuapi aku walaupun usiaku sudah dewasa selalu membuat air mataku meleleh, mama masih menganggap aku anak kecil, ya karena sikap mam yang selalu memanjakan anak-anaknya sehingga aku masih selalu dianggap anak kecil. mama taka akn membiarkan anak-anaknya tidur sendiri ketika sakit. aku masih selalu di belai di cium dan disuapin ketika aku manja, mamaku tak akan tidur sebelum aku datang kerumah, aku merasa bersalah ketika aku melakukan hal yang bodoh dan ku rasa itu adalah yang palling bodoh semoga aku tidak mengulanginya lagi, aku membiarkan mama menungguku sampe malam padahal aku bersenang-senang dengan temanku, aku ingin menagis dan menyesal serta berjanji aku tak akan mengulangi itu semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dengan mengirim komentar kita telah berbagi