Rabu, 20 Maret 2013

Menjadi Diri Sendiri atau Orang Lain?



“Enk ya jadi kamu, saya mau seperti kamu”

Ucap salah seorang teman. Ya terkadang kita memang selalu ingin menjadi orang lain terutama ketika kita melihat dia itu sukses dalam karir. Misal kita melihat Agnes Monica dengan segudang prestasinya, atau misalkan pengusaha terkenal Bob Sadino.

Pernah seorang temanpun berkata demikian pada saya, katanya ingin seperti saya. Sontak saja saya aga besar kepala, padahal siapa saya? Hanya mahasiswa biasa yang tidak begitu berprestasi dibidang akademik. Ipk sayapun hanya 3 lebih beberapa. Saya hanya tersenyum,”jangan mau jadi saya capek, enak seperti kamu yang bisa kuliah terus pulang dan belajar seperti biasa agar dapet nilai besar. Saya harus berkejaran dengan waktu,”

Teman saya hanya tersenyum, dan dia bilang kamu bisa bicara. Saya enggak bisa. Saya selalu malu jika bicara didepan. Ya habis itu saya hanya menceritakan bagaimana kita harus mau bertemu banyak orang agar kita bisa berkomunikasi dengn baik karena lagi-lagi hal itu di bangku kuliah tidak pernah diajarkan. Tapi kemudian dia berkata, saya tidak bisa, malu.

Kembali lagi dengan topik menjadi orang lain. Ya terkadang kita ingin menjadi orang yang menjadi idola kita, apa lagi melihatnya sukses. Namun apakah kita mau menjalankan hidup seperti idola kita? Menjalani setiap jalan yang dia tempuh untuk memperoleh kesusesanya.

Jika kita bilang mana saya bisa dan sanggup? Ya kitapun tidak akan sesukses mereka. Sejatinya yang harus kita tiru adalah kekuatan mental mereka untuk terus berdiri saat ada masalah demi tujuan dan cita-citanya. Toh pangkat atau jabatan yang mereka dapatkan itu hanaya hasil dari proses yang tidak mudah.

Jika demikina ya sudah lebih baik kita menjadi diri kita sendiri saja, jangan mau berkata mau seperti idola kita, toh mental kita aja tidak bisa seperti mereka. Jadi jangan disalahkan kita nantinya hanya akan menjadi orang biasa, bahkan tidak menjadi apa-apa karena jalan yang kita laluipun ya biasa saja.

Entah saya sellau yakin jika untuk mendapatkan sesuatu yang lebih makan kita harus melewati jalan yang lebih terjal dan berliku. Mengarungi ombak yang lebih besar. Bukankah seorang pelaut ulung lahir dari ombak besar. Jika kita berbagi cerita dengan mereka orang suksespun mereka pasti bercerita betapa sulitnya jalan yang mereka tempuh namun lagi-lagi mereka tetap kokoh berdiri.

Saya yakin jika kita punya keyakinan yang kuat dan besar, kita bisa seperti idola kita, ungkapan saya ingin seperti tokoh A, atau B itu akan terwujud.
Semoga, kita semua menjadi orang yang tetap menjadi pelaut walaupun ombak yang datang sungguh besar, sehingga kita menjadi pelaut yang sangat ulung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...