Tahun ini Allah sedang banyak memberiku ujian kesabaran yang luar biasa. Aku baru menyadari bahwa ternyata aku saat terjatuh dan dokter bilang aku patah tulang sesungguhnya aku takut. Yups aku sangat takut bagaimana jika aku tidak bisa berjalan, tapi ternyata rasa sakit yang aku rasakan saat itu sepertinya mengalahkan rasa takutku.
Sesungguhnya saat aku di IGD pun aku menangis selain merasakan sakit, aku juga merasa takut dan meluapkan semua rasa yang aku tahan selama ini. Ada banyak ekspektasiku yang tidak sesuai dan yah setaun terakhir ini aku sering memendam banyak perasaan tidak menyenangkan, atau bahkan mengalihkannya, aku berusaha semampuku untuk menyibukan diri, mencoba membuat versi terbaik diriku.
Aku ingat saat kejadian itu seharian aku menangis, perasaanku campur aduk takut, sakit, cemas, untungnya ada mama yang menemaniku, setidaknya aku merasa sedikit tenang. Aku juga memperbanyak berdzikir, dan memohon ampun sama Allah, aku berada dalam keadaan berserah diri. Yah aku benar-benar pasrah terserah Allah maunya gimana, jasad dan rohku ini adalah miliknya.
Aku banyak belajar tentang penerimaan akhir-akhir ini, aku ternyata cepat menerima keadanku, aku selalu bilang sama diriku sendiri bahwa ya ini sudah menjadi takdirku, harus aku terima dan harus aku jalani.
Aku selalu percaya bahwa fase hidup itu tidak ada yang abadi, bahagia akan berganti dengan sedih, dan sedih akan berganti bahagia, kesabaranpun akan berbuah hal yang manis. Bersabar itu seperti menabung di tabungan rencana, pelan-pelan kita tiap bulan menabung uang kita, tapi kita tidak bisa mengambilnya harus menunggu sampai waktu yang telah kita tentukan tapi saat kita sudah bisa mengambilnya kita akan mendapatkan banyak plus akan ada bonusnya juga. Begitupun, Allah menguji untuk bersabar dan suatu saat akan memberikan hal yang lebih dari yang kita harapkan.
Semangat selalu Ai chintia, inget kamu yang bisa mengendalikan diri kamu sendiri, dan kamu hebat sudah bisa bertahan sejauh ini. Setelah semua berlalu akan ada hadiah tak terduga yang jauh lebih baik dari rencana-renanamu.
Semangat, Ai. It's ok not to be ok.
BalasHapusSeperti yang ku-post di twitter:
Percayalah, setiap orang itu "berjodoh". Bukan cuma "person to person". Tapi, berjodoh dengan "waktu". Yah, waktu yang tepat untuk hal apapun dalam hidupnya.