Senin, 30 Maret 2015

Hay Hujan...

Hay hujan...
sudah lama rasanya kita tidak saling menyapa. Aku tahu mungkin akhir-akhir ini aku tidak terlalu peduli. Yah.. kamu seperti lewat begitu saja. Padahal kita dulu sering bencengkrama.

Masih ingat kamu dengan secangkir jasmine tea, pico dan kamu.. kita bercengkrama dan aku sering menatapmu lama-lama kita berdiskusi hingga aku bisa menulis.

Hay hujan.. malam ini aku mellow.. aku rindu rasanya.. rindu sama kamu.. menikmati kamu sambil mendengarkan jazz.. kamu tahu kan aku selalu suka musik yang lembut.


Hay hujan.. hari ini aku sibuk tapi aku belum tahu apa yang aku cari. Rasanya aku hampir menyerah yah karena aku sudah lelah, tapi bukankah pesan kamu aku tidak boleh menyerah.

Hey hujan... aku rindu mendengar rintikanmu sambil tertawa bersama dan merebus indomie lalu kita bercengkrama mesra....


Hey hujan... kamu apakah rindu aku? Dan rindu tempat itu... hujan aku ingin kesana yahh sungguh..

Hujan aku rasanya hampir hilang keberanian sungguh... yah entahlah bukankah aku dulu pemberani? kenapa semakin dewasa jadi penakut.

Hey hujan. hujan.. hujan.. aku ingin dekat kamu... ya kamu yang bisa menahanku agar tetap lama bersama kekasih, atau teman.

Hujan... rasanya aku ingin berlari dan membiarkanmu jatuh perlahan ditubuhku... aku akan meminummu pelan-pelan dan tak lama akan ada orang yang memarahiku karena aku bermain denganmu.


Hey hujan. Sampaikan ya rasa rinduku untuk mereka.. mereka yang hadir dalam hidupku... aku rindu ngobrol banyak karena tertahan olehmu..

O ya hujan bukankah kamu juga yang menyatukan kami.. ya kamu ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

Sudah ga berasa yah sekarang sudah bulan Desember lagi, yah sudah memasuki musim hujan, dan ornamen taun baru serta natal dimana-mana. Ah De...