Senin, 30 Maret 2015

Hubungan yang rumit atau sederhana

Siang tadi aku ga sengaja baca statusvteman yang intinya seseorang marah karena pacarnya sibuk dengan pekerjaan.

bukankah itu amat sederhana aku melihatnya. Ketika kita memutuskan untuk menerima seseorang menjadi pasangan kita maka kita juga menerima segala tentangnya termasuk pekerjaan Keluarga, teman hoby ya apapun itu.

Atau aku yang berpikir amat sederhana. Karena bagiku ketika kita memilih sesuatu maka harus bertanggung jawab atas pilihan itu. Sama  seperti memilih pasangan. ada hal yang aku pahami sebagai pasangan kita tidak bisa menuntut menjadi yanh pertma dan satu-satunya.

Bukankah Rachmi bukan menjadi satu-satunya istri Hatta dia dijadikan istri ketiga ya setelah buku dan negaranya. Tapi rachmi setia menemani hatta sampai 35 tahun.
ya terkadang sesuatu hal yang sederhana bisa menjadi rumit atau sebaliknya tergantung bagaimana kita menilainya.

*tulisan kedua sambil pulang selamat malam Jakarta


Hay Hujan...

Hay hujan...
sudah lama rasanya kita tidak saling menyapa. Aku tahu mungkin akhir-akhir ini aku tidak terlalu peduli. Yah.. kamu seperti lewat begitu saja. Padahal kita dulu sering bencengkrama.

Masih ingat kamu dengan secangkir jasmine tea, pico dan kamu.. kita bercengkrama dan aku sering menatapmu lama-lama kita berdiskusi hingga aku bisa menulis.

Hay hujan.. malam ini aku mellow.. aku rindu rasanya.. rindu sama kamu.. menikmati kamu sambil mendengarkan jazz.. kamu tahu kan aku selalu suka musik yang lembut.


Hay hujan.. hari ini aku sibuk tapi aku belum tahu apa yang aku cari. Rasanya aku hampir menyerah yah karena aku sudah lelah, tapi bukankah pesan kamu aku tidak boleh menyerah.

Hey hujan... aku rindu mendengar rintikanmu sambil tertawa bersama dan merebus indomie lalu kita bercengkrama mesra....


Hey hujan... kamu apakah rindu aku? Dan rindu tempat itu... hujan aku ingin kesana yahh sungguh..

Hujan aku rasanya hampir hilang keberanian sungguh... yah entahlah bukankah aku dulu pemberani? kenapa semakin dewasa jadi penakut.

Hey hujan. hujan.. hujan.. aku ingin dekat kamu... ya kamu yang bisa menahanku agar tetap lama bersama kekasih, atau teman.

Hujan... rasanya aku ingin berlari dan membiarkanmu jatuh perlahan ditubuhku... aku akan meminummu pelan-pelan dan tak lama akan ada orang yang memarahiku karena aku bermain denganmu.


Hey hujan. Sampaikan ya rasa rinduku untuk mereka.. mereka yang hadir dalam hidupku... aku rindu ngobrol banyak karena tertahan olehmu..

O ya hujan bukankah kamu juga yang menyatukan kami.. ya kamu ...

Selasa, 24 Maret 2015

Hello Dear..

Hello Dear..

Dear.. saya ingin berbagi banyak hal dengan kamu. Berbagi cerita ya.. kamu cukup menjadi pendengar buat saya. Ya.. yang saya minta hanya mendengarkan karena  terkadang perempuan itu hanya minta didengar. Kamu jangan bosan ya mendengar cerewet saya.

dear. . Saya tak akan pernah meminta apapun dari kamu. Sebab saya mencari seseorang yang memberi saya apapun tanpa saya minta.

Dear.. saya tak akan pernah memaksa kamu untuk tetap bersama saya. Jika kamu merasa tidak bahagia jika bersama saya, kamu bicarakan dan saya akan melepaskan kamu. Karena suatu hubungan itu tidak bisa berjalan sendirian, jika kamu tidak ingin diperjuangkan lalu untuk siapa saya berjuang.

Dear.. saya tidak minta waktu yang banyak. Saya hanya minta setiap waktu kebersamaan kita itu indah. Dan biarkan hati kita tetap merindu.


Dear. . saya tidak akan pernah memaksamu untuk memahami dunia saya, karena kita akan menciptakan dunia kita berdua.

Dear saya suka kejutan dan biarkah kejutan-kejutan kecil menjadi bumbu dalam kisah kita. bukankah menikmatinya jauh lebih menyenangkan?

Dear saya suja senja dan es krim maukah suatu hari nanti kita menikmatinya bersama.



Senin, 23 Maret 2015

Hey Saya Rindu

Saya bertanya kenapa kita harus kehilangan dan tidak bisa memiliki sepenuhnya. Ya akhir-akhir ini saya merasakan arti kehilangan. Banyak hal yang saya rasa hilang dari dalan diri saya.

Saya merenung sejenak untuk mendapatkan jawabannya. Dan saya sadar dengan kehilangan kita akan mengerti arti kata "memiliki".

Kita pernah memiliki sehingga akan kehilangan. Saya pernah memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa kemudian hari ini saya kehilangan mereka dalam arti secara fisik kita tidak berdekatan.

Akhirnya saya menyadari saat ini saya harus menyelesaikan segala sesuatunya sendiri.
tidak ada lagi mereka yang dengan sabar mendengar semua celotehan saya mulai dari dosen yang tidak menyenangkan, teman-teman kelas yang saling bertengkar dan tugas akuntansi yang bikin tangan saya pegal. Mereka mungkin tidak mengerti apa yang saya keluhkan tapi dengan mendengarkan saya rasa sudah cukup.

Hari ini tidak ada lagi Dwi yang akan saya temui. Tidak ada dia yang bisa diajak gila ketika dijalan. Menyuruh saya turun ketika lampu merah dan saya mengiyakan, tidak ada lagi dia yang bisa saya ajak ke kineruku hanya untuk ngobrol dan nonton, tidak ada lagi Dwi yang bisa saya ajak menangis bersama ketika banyak masalah atau tempat saya berkeluh kesah saat saya putus cinta (saat itu saya pernah seminggu patah hati dan tiba-tiba murung).. Dwi hanya ada di whatsapp dan kembali lagi dia sudah punya kehidupan berbeda sama seperti saya.


Lalu tidak ada lagi Agung tempat saya mengeluh saat gadget saya eror, dia tanpa saya minta akan melakukan sesuatu yang bisa membuat saya lebih baik. Tidak ada agung yang memberi saya film-film atau dimintai untuk mencarikan saya film yang saya suka. Tidak ada Agung yang bisa saya ajak keliling toko buku. ya walaupun Agung masih mau menolong saya tanpa saya minta. Dia seperti mengerti terkadang apa yang saya butuhkan. Tapi tetap secara fisik kita berpisah jauh..


Lalu satu orang lagi yang ingin saya temui hanya untuk minum bersama. Asep. Dia seperti menghilang, saya rindu berdiskusi banyak hal tentang kehidupan bersama dia. Bercerita tentang rasanya patah hati. ya dia yang bersama saya pergi ke Makasar dan sepanjang jalan pulang kita diam karena rebutan tempat duduk di pesawat, lucu memang. Dia yang selalu saya marahi padahal lagi cerita kisah cintanya.


rasanya saya lengkap bersama mereka. Mereka seperti puzle yang saling menutupi satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. sekarang mereka tidak ada lagi. Ya tidak ada lagi orang yang bisa saya ajak melakukan hal gila, menikmati hari bersama,bercerita banyak sampai kita lupa ada hari esok dengan setumpuk tugas. Mungkin selama empat tahun kemarin waktu saya terlalu banyak dihabiskan dengan mereka sampai rasanya tak butuh pacar (Hahha. Ini benar apa enggak ya).
Mereka memberi apa yang tak pernah saya minta, tapi itu yang saya butuhkan.

Hey rasanya sedang rindu apa karena terlalu jenuh dan tak ada yang bisa saya ajak bicara saat ini :)

Semoga Hari Kalian diberkati.

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...