Selalu ada cerita ketika kita berada
didaerah orang lain. Hampir hari
terakhir Kuliah Praktek Bermasyarakat (KPB) kalau di kampus lain dikenal dengan
istilah KKN. Saya kebagian kelompok di Desa Cibingbin. Setelah menyelesaikan program kerja saya beristirahat sebentar dan duduk di teras SD Cibingbin 3. Saat itulah saya bertemu dengan anak kelas 6 SD. Namanya
Tiara. Saya memperhatikannya saat dia bermain bulu tangkis dengan teman saya. Awalnya
biasa saja, saya memperhatikan dia layaknya anak-anak yang lainnya. Namun
ketika dia duduk menghampiri saya dan memperkenalkan diri, dia anak yang
menarik.
Dia bertanya apa hobbyku? Aku jawab
saja banyak, aku hobbi baca buku, nonton, jalan-jalan, menulis. Dan dengan
lucunya dia bilang, ”Kakak hobbi itu jangan banyak-banyak satu aja,”aku
tersenyum dan balik nanya sama dia. “Lalu hobbi kamu apa?”
“Bulu Tangkis, aku ingin jadi Atlet,”
Aku tersenyum dan merasa bangga,
bagiku impian anak-anak itu impian murni yang tidak dipaksakan oleh siapapun.
“Kamu ingin masuk timnas?”
“Pengen kakak, tapi aku mainnya belum
jago. Aku sering kalah jika pertandingan antar kecamatan,” dia bercerita dengan
semangatnya.
“Kakak Yakin kamu bisa masuk timnas
jika kamu terus berlatih dan tidak menyerah, kamu anak hebat,”
“Tapi kak, disini ada yang lebih jago,
dia maennya hebat banget. Anak-anak disini memang hebat main bulu tangkisnya,”dia
sedikit pesimis.
Lalu aku bercerita bagaimana Thomas
Alfa Edison mengalami ribuan kegagalan
percobaan hingga akhirnya dia berhasil menciptakan bola lampu. Dengan pernah
gagal kita akan terus bangkit dan mengevaluasi diri apa yang kurang, apa yang
harus diperbaiki sehingga tidak ada lagi kesalahan. Jika hanya dengan sekali
usaha kita gagal terus menyerah kita tidak menemui keberhasilan itu.Jika sekali
usaha lalu berhasil, apakah kita akan terus berhasil? Atau kita malah terlena
hingga kita akhirnya mengalami kegagalan.
Tiara mendengarkan ceritaku. Dia
menyimak dengan cukup baik, kemudian dia berkata”iya kak, aku janji akan terus
berlatih. O ya bulan puasa nantipun aku tetap berlatih loh. Kadang capek sama
lemas tapi aku ingin terus melatih kemampuanku,”
Saya pun belajar dari Tiara. Anak
sekecil itupun masih semangat dan tidak peduli dengan kondisi lemas saat
berpuasa. Kadang kita orang dewasa banyak alasan, banyak mengeluh ini itu jika
harus menyelesaikan sesuatu. Sibuklah, capeklah padahal ada impian,impian yang
menggantung dan harus dikejar tanpa lelah, tanpa menyerah pada kegagalan.
Sampai Jumpa Tiara. Seperti yang
pernah saya bilang sama kamu, suatu hari nanti saya ingin melihat kamu masuk
timnas dan kamu memegang medali, membanggakan republik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dengan mengirim komentar kita telah berbagi