Senin, 15 Juli 2013

Berbagi Kisah Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan

Bulan penuh berkah ini selalu ditunggu oleh setiap muslim.  Para ustad sering berkisah, di bulan ini semua amalan di lipat gandakan. Tentu saja saatnya bagi umat muslim ini untuk berlomba-lomba menanam kebajikan di bulan ini.

Selain itu, bulan ini moment terbaik untuk berkumpul bersama keluarga. Bahkan dari dulu nenekku selalu mengharuskan berkumpul saat awal ramadhan yang di kenal di daerahku dengan nama munggahan.

Namun Ramadhan saat ini  berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Ramadhan ini aku tidak bisa melewatinya bersama nenek. Beliautelah lebih dulu bertemu dengan-Nya.  Jika dulu sebelum ramadhan kami hanya menjiarahi makam kakek saja, saat ini aku harus menjiarahi makam nenek. Saya selalu ingat setiap akhir Ramadhan beliau selalu berdoa semoga tahun depan bisa bertemu dengan ramadhan lagi. Dengan polosnya saat itu aku bertanya, memamngnya kenapa?

Mungkin saja tahun depan kita sudah tak ada umur kata beliau. Saat itu aku selalu berpikir bahwa nenekku masih sehat walau saat ramadhan biasanya penyakit magnya kambuh. Seperti sebuah ungkapan bahwa masa depan adalah misteri, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Begitupun yang terjadi dalam kehidupanku. Selang beberapa bulan setelah idul fitri tahun kemarin tiba-tiba nenek divonis kanker hati. 

Dulu aku selalu berpikir kanker itu hanya akan ada di kisah sinetron. Dan nenek dipanggil sebelum ramadhan, sebelum aku di wisuda. Seandainya dia diberi dua kali ramadhan lagi. Namun lagi-lagi takdir itu tidak bisa ditawar dan dibeli.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

My Oktober Journey

Hey Oktober Luar biasa yah dibulan ini, ah nano-nano sekali. Meskipun tiap weekend ga sibuk event tapi di Oktober ini aku jadi sering pergi,...