Dear Rindu. Entah kenapa hatiku bergetar ketika mengeja
Kata itu, dan airmataku menangis kemudian berkata ok malam ini aku harus
melewatkannya dengan rasa sesak. Rindu, aku terbiasa hidup sendiri, yah hidup
sendiri mengajarkan berbagai banyak hal, setidaknya aku bisa sedikit mandiri,
tapi tahukah hidup sendiri itu memunculkan rindu dan kemudian aku akan
menangis, betapa rindu itu menyiksa.
Malam ini aku rindu pada semuanya rindu pada semua
kawan-kawan yan lama tidak bertemu. Rindu kenapa kamu harus muncul malam ini ,
terlebih setelah mendengar suara Mama betapa aku rindu dipeluk dia, di cium ia
dan dirawat dia, kemudian manja-manjaan.
Rindu, kamu tahu tiba-tiba kamu muncul ketika aku kehilangan sahabatku Dwi selama
hampir satu minggu, betapa hari-hariku sangat aneh, merasa ada yang berubah
apakah aku
Rindu pada dia? Walaupun semua berjalan normal tapi hatiku merasa
sepi entahlah.
Rindu, malam ini kamu juga tiba-tiba muncul setelah
membaca sebuah postingan dari kak Tini. Tiba-tiba aku merindukan mereka, peserta
DJTL Profesi, entahlah jika bisa aku
ingin mengulang itu lagi, terbang ke Makasar bertemu mereka, menikmati Coto,
sarabba, dan pemadangan yang menakjubkan. Makasar tak jauh beda dengan Bandung,
malah mungkin Bandung asyik karena fasilitas-fasilitas yang ada, tapi aku jatuh
cinta sama kota itu, hey siapa bilang orang Makasar keras-keras, mereka baik
kok, malah aku tersanjung ketika selesai solat ada seorang ibu yang menyalami
aku dan tersenyum kemudian beerkata dari mana.
Entahlah kejadian
itu masih terekam dengan jelas dikepalaku. Panitia DJTL jangan tanya baiknya
seperti apa. Aku seperti seorang raja yang Manja, ketika minta tolong apapun
pasti ditolong. The Best hahhaa cerita ini hanya membuat ku semakin Rindu.
Pelis nulis ini hanya akan semakin nangis.
Rindu.. Aku pasti sangat Rindu pada karpet merah dan
debu, hahah kalo kata bang Dika atau Dian katanya warnet. Jika dua hari tidak
kesana seperti ada yang kurang. Entah aku harus bercerita apa tentang ruangan
itu? Aku tidak bisa mengungkapkan apapun
selain aku sangat bahagia berada disana, aku rindu jika tidak kesana, disana
seperti ada penunggu yang akan membawaku lagi untuk kesana.
Rindu, malam ini aku ingin kamu pergi karena rasanya
sangat sesak, yah malam yang menyesakan harus kulalui lagi. Rindu tapi aku juga
kadang merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dengan mengirim komentar kita telah berbagi