Rintikan hujan semakin meyakinkanku tuk mengakhirinya
Mentari nampak murung melihat air mataku. .
Terdiam, beku, dan bisu. .
Angin begitU jahatnya melemparkan mimpi-mimpiku
tapi dia pintar,
Mentari nampak murung melihat air mataku. .
Terdiam, beku, dan bisu. .
Angin begitU jahatnya melemparkan mimpi-mimpiku
tapi dia pintar,
Dia akan berbisik lembuT
Dan kembali merayuku agar tetap disana
Bintang tak peduli
Bintang tak peduli
Dia hanya tersenyum dg kerlipannya
Laba-laba di tembok istanaku sibuk dengan jarring-jaringnya
Laba-laba di tembok istanaku sibuk dengan jarring-jaringnya
Dia tak mau tahu dengan kegundahanku
Akh aku batu karang
Tapi aku luluh
Hanya oleh bisikan mesra angin yang telah melemparku
Dan
kau tetap diam mematung
kau tak mendengar jeritan hatiku
kau tak tahu atau tak pernah mau tahu
Terluka,,dan perihhh hatiku teriris sembilu karena diammu
cukup semuanya,,,aku lelah aku benci
aku hanya ingin kejujuranmu
Jika dia yang ada dihatimuu
cukup sandiwara cintamu untukku
Aku tak butuh itu,,,
Aku bukan peri atau malaikat yang selalu menurut dan sabar
Aku wanita biasa yang punya hati
Tak tahukah kamu jika cinta ini tulus
Hatimu tak akan pernah tahu
karena kamu tak menganggapku ada
Aku ingin pergi tapi kau mendekapku
memaksaku untuk tetap bersamamu