Tidak ada
yang berubah setelah kamu pergi. Semuanya masih
tetap sama. Aku masih menyukai hujan, meskipun kini tak akan lagi
menunggu bersama kamu. Aku masih suka berjalan di bawah lampu temaram, meskipun
tak ada tanganmu yang menggenggamnya dan aku masih menyukai malam, meskipun tak
ada lagi ucapan.
Aku masih
akan membaca buku-buku yang masih menumpuk karena tak sempat membacanya. Aku masih bisa berangkat
bekerja dan menyelesaikan setumpuk pekerjaan itu, yah semuanya tidak ada yang
berubah. Yang berubah hanya tak ada kamu yang menghiasi layar Hpku, tak ada
kamu yang biasanya melagu di telepon, dan tak ada kamu yang membisikan
kata-kata rindu. Tak ada kamu yang selalu ku tunggu.
Aku pernah
mengalami rasa kecewa lebih dari ini. Aku pernah kehilangan lebih menyakitkan
dari ini. Aku pernah jatuh kedasar jurang lebih cari ini. AKu pernah mengalami
semuanya lebih dari ini. AKu percaya ini hanya akan menguatkan. Kekecewaan itu
hanya membuat aku belajar bahwa hatiku harus terbuat dari rasa kuat yang besar.
Rasa kehilangan hanya membuat aku percaya memiliki memang harus siap dengan
kehilangan.
Kini, aku
percaya ini yang terbaik,untuk kita. Untuk kamu, untuk aku. Aku belajar lagi
satu hal, yaitu mengikhlaskan. Aku belajar memahami semuanya. Rasa kecewa ini
memang akan terus tersimpan, hanya agar aku tidak mengecewakan orang lain.
Terima
kasih. Aku belajar banyak saat ini. Aku belajar tentang rasa yang bisa memudar.
Aku belajar tentang kepercayaan dan kekecewaan. Aku belajar mencintai dengan
penuh. Aku belajar pengorbanan dan impian.
Saat ini
aku hanya akan berjalan, bahkan berlari. Menatap maju, mengadahkan kepalaku dan
berkata, aku harus kuat, aku tidak bisa dirapuhkan oleh rasa dan kekecewaan.
*Selamat
Malam Jakarta dengan hati yang penuh kelegaan.