“Jika
Esok Tidak Pernah Ada”
Aku
pernah nulis Tweet seperti itu jadi kepikiran. Berbicara esok itu berbicara waktu. Ya Sesuatu yang sangat
misterius, dan terus berjalan maju. Waktu itu tidak pernah mundur. Kadang kita
menyepelekan waktu, kita kadang berpikir nanti sajalah besok, tunggu 10 menit
lagi, 5 menit lagi lah. Aku sendiri masih seperti itu, bahkan melakukan hal-hal
kecil seperti mandi, atau makan. Bahkan ya untuk solat misalnya, jika dipikir
kembali mungkinkah 5 menit kemudian kita masih ada? Kita tak pernah tahu karena
waktu itu sungguh rahasia.
Aku
pernah mengalami beberapa hal yang tak terduga. Saat mengalami kecelakaan di
Dago misalnya, beberapa menit yang lalu aku bersama kedua temanku masih asyik
makan jagung bakar sambil tertawa dan mengobrol bahkan merencanakan untuk pergi
ke Lembang, kemudian ketika akan menuju
pulang kami mengalami kecelakaan, kedua temanku tidak sadarkan diri. Tentu saja
syok walaupun sampai saat ini aku masih bisa bernafas tapi seandainya malam itu
adalah malam terakhir bagi kami, dan esok tidak akan pernah ada.
Waktu
yang berlalu kadang dijadikan suatu penyesalan, aku pernah sangat menyesal
ketika nenekku meninggal, karena saat itu aku sedang tidak di rumah, kenapa
saat itu aku tidak pulang saja ke rumah mungkin ku akan sempat bertemu nenek
dan aku akan terus berada disampingnya, dan banyak kemungkinan yang lainnya.
Ada
yang bilang untuk sekedar mengucapkan kata “I LOVE YOU” saja perlu waktu yang
tepat, entah kapan waktu yang tepat itu, akan datang atau tidak. Kata itu tidak
menghabiskan waktu bermenit-menit, atau pada akhirnya kita akan menyesal karena
kata itu tidak pernah terucap sepanjang hidup kita. Dan jujur aku pernah
menglaminya bahkan sampai sekarang karena apa hanya karena gengsi, karena
prinsip atau apalah. Yang jika dipikirkan lagi sepertinya gengsi itu tidak akan
membuat kita jadi berhenti hidup.
So
mulai saat ini aku berjanji, akan mencoba untuk jujur pada perasaan sendiri toh
rasa cinta itu anugerah.
Banyak
sekali kata-kata yang kadang ingin kita ucapkan kepada seseorang, seperti kata
maaf, kata sayang atau sekedar ajakan makan siang . Dan alasannya menunggu
waktu yang tepat dan menunggu keberanian. Jika Tuhan kasih kamu waktu hanya
sampai detik ini atau orang yang akan kamu ucapkan itu tidak diberi waktu
hingga esok, esoknya lagi atau lusa bagaimana?
Untuk
berbuat hal-hal kecil kadang kita beranggapan, sudahlah besok lagi saja, kayak
gak pernah ada besok aja. Kita lupa, kalo esok itu memang rahasia tuhan. Kita
kadang lupa jika esok itu memang mungkin tak akan ada buat kita. Sehingga ya
hari ini kita diberi waktu untuk memanfaatkannya dengan baik. Jika kebaikan itu
bisa dilakukan hari ini, kenapa jharus menunggu besok. Jika perasaan sayang itu
bisa diucapkan hari ini kenapa harus menunggu besok.
Dan
ya banyak lagi sepertinya kata-kata yang ingin kita ucapkan kepada orang tua
misalnya. Hanya Cuma untuk bilang “aku sayang mama sama papa” tapi kita
menunggu nanti, menunggu sukses atau sudah beranak atau saat mereka sudah tua.
Jika mereka diberi waktu hingga samapi saat itu kita masih punya kesempatan,
jika tidak? Kemudian kita hanya akan menangis di pusaranya menyesalinya coba
dulu aku melakukan itu mungkin tidak menyesal, yups kata-kata itu mungkin yang
akan keluar.