Senin, 14 Februari 2011

HAM 100%

Demokrasi dan penegakan hak asasi di Indonesia tak pernah bisa ditegakkan sepenuhnya.Penegakan demokrasi serta Ham dengan 100% hanya menjadi impian dan entah kapan akan terwujud, apalagi kahir-akhir ini banyak kejadian di bumi pertiwi yang begitu menodai bhineka tunggal ika. sepertinya negara kita tercinta ini sudah tidak mengenal bhineka tunggal ika yang menjadi kebanggaan berpuluh-puluh tahun Indonesia berdiri. Kejadian di Cikeusik Banten adalah bentuk nyata dari pelanggaran ham dan tidak adanya kebanggaan terhadap Bhineka Tuynggal ika. Indonesia yang begitu mencintai perdamaian dan menghargai semua bentuk perbedaan hanya tinggal kenangan saja, Indonesia sekarang bak negara bar-bar yang tak punya hati nurani dan ironisnya lagi negara seolah-olah buta dan tuli. Perlindungan negara kepada kaum minoritas tak pernah terdengar dan sang pemimpin yang menjadi harapan semua rakyatnya hanya mampu berkata prihatin tanpa ada tindakan yang nyata. Hak untuk hidup di negeri hijau nan permai ini seolah-olah tak ada, adanya undang-undang terhadap penegakan HAM hanya menjadi hiasan kalo Indonesia mempunyai hukum tanpa adanya penegakan. Rakyat hanya mampu menonton sebuah pertunjukan pewayangan dan pemerintah sebagai dalangnya. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak pun entah kapn akan terwujud, hanya terdengar gembar-gembor di media masa saja tapi pada kenyataannya masih ribuan rakyat terlantar, jutaan anak tidak mampu mengenyang bangku sekolah mereka turun ke jalan untuk mendapatkan recehan karena mereka hanya untuk makan saja tak mampu apalagi untuk biaya sekolah yang menjulang tinggi, ungkapan sekolah hanya untuk orang kaya memang benar. Sampai kapankah semua ini akan terjadi entah, perjuangan dari mahasiswa sebagai agen perubahanpun sekarang adem ayem tak terdengar apapun. Mewujudkan Indonesia yang damai dan mampu menjunjung HAM adalah mimpi yang tak akan pernah terwujud jika tanpa adanya perjuangan yang nyata. Namun jika da yang peduli dan mati-matian mempeerjuangkan itu semua negara tak pernah memberikan perlindungan hukum kepada mereka masih ingatv di benak kita dan sepertinya tak akn dilupakan tentang kematian munir sang aktivis HAM, sudah sampai kemanankah kasus itu bergulir??? entah sepertinya itu hanya wacana yang sudah dihapus karena pemerintah lebih sibuk menyoroti kasus aril yang sebenarnya itu hanya cukup menjadi konsumsi pribadi. Apakh ada kontribusi khusus dari kasus ariel untuk masyarakat jika di bandingkan dengan HAM? entahlah anak SD pun mampu menjawabnya namun kaum terpelajar dan terhormat tak mampu membaca itu semua karena yang mampu mereka baca hanya berrapa besar uang yang akan masuk kedalam kantong mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan mengirim komentar kita telah berbagi

Sudah ga berasa yah sekarang sudah bulan Desember lagi, yah sudah memasuki musim hujan, dan ornamen taun baru serta natal dimana-mana. Ah De...