“Sayang, dimanapun kamu
berada nanti, kamu tetap harus pulang ke kampung ini. Disinilah kamu lahir dan
dibesarkan, kamu harus ingat pulang nak,”
Saya masih ingat jelas
kalimat yang diucapkan nenek, kalimat itu selalu muncul ketika saya bilang saya
tidak mau menetap dikampung saya. Saya ingin meraih impian saya dan itu tidak
akan saya dapatkan disana.
Tapi kali ini saya sangat
ingin pulang. Saya merasa sangat rindu entah pada siapa. Kedua orang tua saya
pulang duluan dan telah kembali ke Jakarta, tapi saya sangat rindu pada rumah.
Mungkin saya sangat rindu
pada nenek, beliau sering menemui saya melalui mimpi yang seolah-olah ingin
saya tengok, dan yah rasanya saya memang sangat kangen sama beliau. Alhamdulillah
saya bisa berziarah dan mengobari kerinduan saya.
Saya rasanya juga rindu pada
banyak hal dikampung saya. Rindu masa kecil saya, rindu pergi mengaji ke mesjid
rindu yah saya rindu, sungguh. Tetapi keadaan rumah memang sudah berubah,
saya tidak lagi bisa menajdi anak kecil
yang bisa bermain tanah, bermain lumpur-lumpuran disawah atau menyusuri sungay
mencari ikan kecil, tapi dengan melihat kampung rasanya semuanya terobati. Saya
tetap perempuan kampung yang harus peka
terhadap lingkungan. Saya juga butuh waktu untuk menghilang sejenak dari
suasana perkotaan, saya bituh berpikir jernih dan itu selalu saya dapatkan
disana.
Ternyata rindu itu memang selalu
membuat saya ingin pulang.