"Hidup itu seperti sekotak coklat, kau tidak pernah tahu isi di dalamnya"
Saya hampir lupa dengan quote ini, tapi ketika saya membaca salah satu review blog tentang film ini saya ingat, dan memang benar. Kita tidak pernah tahu isi didalam hidup kita.
Seperti forest yang menjalani hidup dengan mengalir, dia hanya melakukan yang terbaik disetiap kesempatan yang diberikan kepadanya. Forest menjadi pemain football,tentara dan akhirnya memiliki bisnis udang. Hidup forest memang berliku, dia hanya memanfaatkan setiap peluang yang ada pada dirinya lalu melakukan yang terbaik.
U
ntuk itu saya kembali ingat pada kehidupan saya, yang berliku dan rasanya mungkin aneh. Mulai dari pendidikan saya ketika Sekolah menengah, saya mengambil sekolah kejuruan jurusan perawat, lalu kuliah saya menhambil jurusan akuntansi tapi lebih suka dunia jurnalis dan merasa hidup disana. seiring berjalan waktu akhirnya saya juga merasakan jadi jurnalis sesungguhnya walau itu tidak lama. Dan sekarang saya diberikan kesempatan bekerja di media walaupun bukan sebagai jurnalis. Rasanya tidak ada benang merahnya disetiap kehidupan yang saya jalani, disetiap kesempatan yang datang tapi mulai sekarang saya harus mencoba memanfaatkan kesempatan itu.
Saya juga tidak tahu, isi kotak coklat selanjutnya, biarlah itu menjadi rahasia Tuhan. Karena saya tidak mampu menjangkau itu. Hari ini saya hanya akan memanfaatkan kesempatan yang ada. melihat semua peluang. terus melengkapi puzle-puzle kehidupan saya dan bersyukur, karena kejutan dari tuhan itu sungguh luar biasa.
Saya hampir lupa dengan quote ini, tapi ketika saya membaca salah satu review blog tentang film ini saya ingat, dan memang benar. Kita tidak pernah tahu isi didalam hidup kita.
Seperti forest yang menjalani hidup dengan mengalir, dia hanya melakukan yang terbaik disetiap kesempatan yang diberikan kepadanya. Forest menjadi pemain football,tentara dan akhirnya memiliki bisnis udang. Hidup forest memang berliku, dia hanya memanfaatkan setiap peluang yang ada pada dirinya lalu melakukan yang terbaik.
U
ntuk itu saya kembali ingat pada kehidupan saya, yang berliku dan rasanya mungkin aneh. Mulai dari pendidikan saya ketika Sekolah menengah, saya mengambil sekolah kejuruan jurusan perawat, lalu kuliah saya menhambil jurusan akuntansi tapi lebih suka dunia jurnalis dan merasa hidup disana. seiring berjalan waktu akhirnya saya juga merasakan jadi jurnalis sesungguhnya walau itu tidak lama. Dan sekarang saya diberikan kesempatan bekerja di media walaupun bukan sebagai jurnalis. Rasanya tidak ada benang merahnya disetiap kehidupan yang saya jalani, disetiap kesempatan yang datang tapi mulai sekarang saya harus mencoba memanfaatkan kesempatan itu.
Saya juga tidak tahu, isi kotak coklat selanjutnya, biarlah itu menjadi rahasia Tuhan. Karena saya tidak mampu menjangkau itu. Hari ini saya hanya akan memanfaatkan kesempatan yang ada. melihat semua peluang. terus melengkapi puzle-puzle kehidupan saya dan bersyukur, karena kejutan dari tuhan itu sungguh luar biasa.