Minggu, 08 Juni 2025

Memaafkan

Hey 
Memaafkan itu bukannya begitu mudah? perasaan akan menjadi lebih lega ketika sudah memaafkan, dan ya memaafkan bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri. Terkadang aku ingat kata-kata seseorang yang aku temuin di salah satu thread di X, kalau apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah takdir dan atas ijinnya Allah. Seseorang yang menyakiti kita tidak akan menyakiti kalau Allah tidak mengijinkan, dan bisa jadi rasa sakit yang diberikan lewat seseorang adalah ujian hidup yang memang harus kita lalui. 

Lalu, bagaimana jika sudah mencoba sekuat tenaga, berdamai untuk memaafkan tapi rasa sakit itu tidak juga hilang. Aku masih menangis ketika mengingatnya, aku juga ingin sekali berdamai dengan hal yang satu ini, sampai aku tidak tahu harus bagaimana caranya berdamai. 

Psikolog ku pernah bilang, aku memiliki akar yang kuat, jika saja akarku rapuh mungkin aku tidak akan baik-baik saja. Orang tuaku merupakan cerminan bagaimana mereka bisa berdamai dengan hal yang sangat menyakitkan, bagaimana mereka tetap menolong orang yang sudah membuat mereka kecewa. Apakah untuk yang satu ini aku bisa berdamai?

Aku selalu bertanya, sampai kapankah aku akan hidup dihantui dengan rasa sakit, rasa yang sebenarnya aku ingin sekali berdamai tapi kenapa aku masih belum bisa sampai sekarang. Aku memang si keras kepala tapi aku bisa mencintai seseorang tanpa batas, namun terkadang aku juga sulit melupakan rasa sakit yang aku terima.

Pagi ini, aku harus berdamai menerima dan bertanggung jawab atas ayah kandungku, orang yang terkadang tidak aku akui keberadaannya, orang yang ingin aku hapus namanya dari akta lahirku, tapi ya tidak bisa karena ini sudah menjadi takdirku. Tapi mamah dan bapak ku lagi-lagi berkata maafkan, jenguk dan ya berdamai, kenapa rasanya hatiku masih berat sekali menerimanya. 

Tuhan aku mohon, berikan aku kekuatan dan hati yang ikhlas untuk menerimanya, bahwa rasa sakit dan kecewaku ini adalah ijinmu, terimalah bahwa ini hanya bagian dari ujian hidupku, terima bahwa hari-hariku akan damai setelah memaafkannya.

Ayah kandungku adalah orang yang memberikan luka yang sangat dalam di hidupku, makanya aku trauma dengan janji-janji seseorang, dan aku udah hopeless apakah orang itu akan menepatinya atau enggak, karena ayah kandungku aja bisa berkali-kali mengingkari janjinya.

Sekarang aku hanya ingin hidup dengan damai, dengan tidak ada rasa khawatir menunggu seseorang menepati janji, hidup dengan apa adanya saat ini. 

Memaafkan

Hey  Memaafkan itu bukannya begitu mudah? perasaan akan menjadi lebih lega ketika sudah memaafkan, dan ya memaafkan bukan untuk orang lain t...